3T yakni testing (pengujian), tracing (penelusuran) dan treatment (pengobatan) sama hal pentingnya untuk dilakukan.
Pontianak (ANTARA) - Juru Bicara Satgas COVID-19 yang juga Ketua Tim Pakar Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan vaksinasi tetap harus diimbangi dengan penerapan mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak (3M).

“Vaksinasi yang tengah berjalan bukan satu – satunya solusi untuk penangan COVID-19 dan untuk itu tetap penting serta harus diimbangi dengan penerapan 3M oleh semua pihak,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam sosialisasi dan pelatihan strategi komunikasi vaksinasi COVID-19 untuk perlindungan komunitas secara dalam jaringan (daring) yang dipantau di Pontianak, Jumat.

Ia menambahkan bahwa 3T yakni testing (pengujian), tracing (penelusuran) dan treatment (pengobatan) sama hal pentingnya untuk dilakukan.

“Kedisiplinan dari beberapa hal tersebut merupakan kunci dalam upaya penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia,” kata dia.
Baca juga: Prof Wiku: Proses vaksinasi tergantung ketersediaan vaksin

Dalam kegiatan yang digelar Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalbar untuk Sukseskan Program Vaksinasi Covid-19 juga menghadirkan Konsultan Komunikasi Perubahan Prilaku/UNICEF Indonesia, Risang Rimbatmaja.

Pada kesempatan itu, Risang Rimbatmaja menyampaikan penting melakukan komunikasi yang efektif kepada masyarakat dalam hal Strategi Komunikasi Vaksinasi COVID-19 untuk Perlindungan Komunitas melalui pendekatan antar pribadi.

“Komunikasi penting termasuk dalam hal vaksinasi COVID-19. Tentu perlu pendekatan terutama antar pribadi,” jelas dia.

Ia menjelaskan bahwa informasi yang disampaikan harus menjawab apa yang menjadi khawatir, ketakutan atau masalah dihadapi pihak atau masyarakat yang menjadi sasaran.
Baca juga: Pakar: Penyintas COVID-19 tetap harus proteksi diri dengan vaksin

“Jadi kita diawal lebih baik mendengarkan dulu yang ditakutkan, dikhawatirkan atau lainnya. Setelah itu baru kita jawab dengan apa yang mereka takutkan tersebut. Jangan sampai informasi kita tidak nyambung,” jelas dia.

Kegiatan yang dipandu Sekretaris AMSI Kalbar, Teguh Imam Wibowo berlangsung pada Jumat (26/2/2021) pukul 14.00 – 16.00 WIB. Ikut terlibat dari berbagai unsur baik kalangan jurnalis dari berbagai media, mahasiswa, komunitas, ormas adat dan agama, kepemudaan dan pihak lainnya.

Sementara itu, Ketua AMSI Kalbar, Kundori berharap dengan sosialisasi dan pelatihan tersebut para pihak yang mengikuti menjadi paham dan terus mengkomunikasikan kepada organisasi atau lembaga agar Program Vaksinasi COVID-19 berjalan lancar dan baik.

“Dengan seminar ini kita dapat mengenalkan vaksin yang aman, efektif dan terjangkau menjadi prioritas politik, ekonomi dan kesehatan masyarakat bagi pemerintah Indonesia untuk melindungi rakyat Indonesia dari infeksi virus COVID-19. Untuk itu, penting meningkatkan pemahaman masyarakat dan komunitas mengenai program vaksinasi COVID-19 guna perlindungan komunitas,” kata dia.
Baca juga: Prof Wiku dorong kesiapan hadapi potensi ancaman penyakit menular baru

Pewarta: Dedi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021