ANTARA - Varian baru COVID-19, yakni N439K telah ditemukan di lebih dari 30 negara. Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menilai varian baru tersebut berpeluang menurunkan efikasi terapi, termasuk vaksinasi. (A Rauf Andar Adipati/Dudy Yanuwardhana/Gracia Simanjuntak)