Manila (ANTARA) - Juru bicara Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Harry Roque, mengonfirmasi bahwa dirinya positif terpapar COVID-19, tetapi mengatakan dia belum melakukan kontak dengan pemimpin negara itu sejak menerima hasil tesnya.

Roque mengatakan dia secara teratur menguji dirinya sendiri untuk COVID sebelum bertemu dengan Duterte. Hasil yang dirilis pada Senin disebutnya "mengejutkan".

Terakhir kali bersama Duterte adalah pada 11 Maret, kata Roque. Dia menambahkan bahwa hasil tesnya negatif sehari sebelum pertemuan itu dan bahwa ia menjaga jarak dengan sang presiden.

Dia mengatakan pada pengarahan kepada media secara virtual bahwa dirinya tidak menunjukkan gejala dan akan terus bekerja dari jarak jauh di fasilitas isolasi.

Berita tentang diagnosis Roque itu muncul ketika Filipina telah mencatat lonjakan kasus COVID-19, dengan hampir 10.000 infeksi baru ditambahkan ke penghitungan total selama akhir pekan.

Peningkatan infeksi telah memicu kekhawatiran bahwa penguncian total kembali akan diberlakukan. Tetapi, Roque mengatakan langkah itu tidak mungkin, setidaknya selama Maret, karena kapasitas rumah sakit negara itu tetap di bawah tingkat kritis.

Tepat setahun lalu, Duterte memberlakukan salah satu penguncian terpanjang dan terketat di dunia di Ibu Kota Manila dan provinsi lain untuk mengekang penyebaran virus corona.

Dia secara bertahap melonggarkan pembatasan untuk menghidupkan kembali ekonomi, yang mengalami kontraksi terburuk dalam catatan tahun lalu.

Duterte mengatakan dia akan membuka kembali ekonomi lebih jauh setelah jutaan orang divaksinasi COVID-19, terutama mereka yang tinggal di sekitar kota-kota besar.

Filipina, yang bertujuan mengimunisasi 70 juta dari 108 juta penduduknya, sejauh ini telah menginokulasi lebih dari 193.000 orang sejak gerakan vaksinasi dimulai pada 1 Maret, kata Departemen Kesehatan.

Sejauh inim negara itu telah menerima lebih dari 1,1 juta dosis vaksin virus corona dari China dan melalui fasilitas berbagi vaksin global COVAX.

Kasus yang terkonfirmasi di Filipina, termasuk yang disebabkan oleh varian baru, telah meningkat menjadi lebih dari 621.000 sementara kematian yang dikonfirmasi telah mencapai lebih dari 12.800.


Sumber: Reuters

Baca juga: Filipina deteksi kasus pertama COVID-19 varian Brazil

Baca juga: Filipina akan lanjutkan vaksinasi AstraZeneca saat Eropa menunda

Baca juga: Filipina mulai program vaksinasi COVID-19


 

Pemerintah Indonesia upayakan pengadaan vaksin multilateral COVAX pada 2021


 

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021