Mahasiswa dituntut untuk bisa bertahan dalam kondisi apapun
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk menumbuhkan 4C, yakni critical thingking, creativity, communication skill dan confience.

"Meskipun hanya empat hal (4C), mungkin akan terasa berat," kata Muhadjir di sela pembukaan Student Day bagi mahasiswa UMM di kampus setempat seperti dikutip dalam rilis yang diterima di Malang, Senin.

Muhadjir meyakini jika mahasiswa mampu memenuhi keempatnya (4C), Insya Allah ridha Tuhan akan menyertai dalam segala usaha mereka. "Selain itu, juga mampu membantu kalian untuk merintis keberhasilan di UMM," katanya.

Pada kesempatan itu, Menko PMK Muhadjir Effendy juga memberi ucapan selamat kepada UMM atas capaiannya menjadi Universitas Islam Terbaik tingkat Dunia versi UniRank.

Meski begitu, ia berpesan agar UMM terus berbenah, berkembang serta berinovasi sekalipun sudah ditetapkan sebagai kampus Islam terbaik.

Sementara itu, Rektor UMM Dr Fauzan menjelaskan bahwa Student Day merupakan program rutin yang sudah lama UMM lakukan. Salah satu dasar pelaksanaan agenda ini adalah bahwa setiap mahasiswa memiliki potensi, baik potensi intelektual maupun minat dan bakat.

“Bagi UMM, potensi mahasiswa yang heterogen dan kompleks tersebut harus dikembangkan dengan baik agar mampu berprestasi di tingkat regional, nasional, bahkan internasional. Hidup yang kita miliki harus menjadi hidup yang berprastasi, meskipun di tengah pandemi," tuturnya.

Baca juga: Mendikbud apresiasi UMM peringkat satu Universitas Islam Terbaik Dunia

Baca juga: UMM raih pendanaan pengabdian terbesar keempat dari Kemenristek


Oleh karena itu, lanjutnya, UMM mengundang Ary Ginanjar untuk memberikan motivasi yang diharapkan bisa menjadi stimulan para mahasiswa baru. Fauzan ingin mahasiswa bisa segera memahami situasi yang ada kemudian melakukan hal yang dianggap strategis ke depannya.

Dalam kesempatan yang sama, CEO ESQ Leadership Center Ary Ginanjar menyampaikan bahwa umat manusia, khususnya para mahasiswa baru kini menghadapi volatility, complexity, urcentainty, dan ambiquity (VUCA) era.

Situasi yang mengalami perubahan sangat cepat dan cenderung tidak bisa ditebak. Perubahan-perubahan itulah yang harus segera ditangkap, sehingga bisa beradaptasi dengan cepat.

Menjawab persoalan VUCA era, Ary memberikan solusi dengan sebutan super agility. Ada lima super agility yang harus dimiliki oleh mahasiswa baru. Pertama adalah change agility, yakni mereka harus bisa beradaptasi dengan perubahan apapun.

"Ada juga yang dinamakan dengan mental agility. Mahasiswa dituntut untuk bisa bertahan dalam kondisi apapun, bahkan di situasi yang berat," katanya.

Ary menjelaskan agility yang ketiga yaitu people agility yang mendorong mereka untuk dapat bekerja sama dengan siapapun. Tidak pandang perbedaan ras, budaya, agama, bahasa dan cara pandang.

Selain itu, Ary juga mendorong mahasiswa untuk memiliki learning dan result agility. "Mampu memahami hal baru dengan cepat dan tepat serta mampu berprestasi di keadaan apapun," pungkasnya.

Student Day diikuti oleh sebagian besar peserta secara daring di kediaman masing-masing. Sebagian yang lain hadir secara luring di Dome UMM dengan protokol kesehatan yang ketat.

Baca juga: Mahasiswa Teknik Elektro UMM rancang alat pengukur warna garam

Baca juga: UMM gandeng Kementerian PUPR-BNPP bangun RS Lapangan COVID-19

 

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021