Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp5,6 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara tambahan dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp5,7 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan lelang ini dilakukan untuk memenuhi target pembiayaan APBN.

Pemerintah memenangkan seluruh penawaran masuk untuk seri PBS027 sebesar Rp0,03 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,92897 persen.

Untuk seri PBS029, pemerintah juga memenangkan seluruh jumlah penawaran masuk sebesar Rp1,72 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,63711 persen.

Untuk seri PBS004, pemerintah memenangkan seluruh penawaran masuk Rp2,31 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,73975 persen.

Untuk seri PBS028, pemerintah memenangkan Rp1,53 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,20556 persen dari penawaran masuk Rp1,68 triliun.

Pemerintah tidak memenangkan lelang untuk PBS017 seiring dengan nihilnya permintaan yang masuk.

Dengan adanya lelang ini, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari sukuk negara selama Januari-Maret 2021 mencapai Rp80 triliun.

Lelang tambahan sukuk ini dilakukan pemerintah di luar jadwal rutin, karena rendahnya penawaran yang masuk dari lelang sukuk pada Selasa (23/4) yaitu hanya sebesar Rp17,16 triliun.

Dari lelang enam seri sukuk tersebut, pemerintah menyerap dana Rp6,4 triliun. Realisasi lelang ini jauh di bawah target indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp12 triliun.

Baca juga: Pemerintah serap lelang sukuk Rp6,4 triliun

Baca juga: Untuk pembiayaan pandemi, lelang sukuk tambahan serap Rp7 triliun

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021