Kita harus membangun infrastruktur supaya bisa cepat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengemukakan strategi pemerintah dalam upaya membangun sistem ketahanan kesehatan menghadapi ancaman wabah.

"Setiap pandemi tujuannya kalau mau menang cuma satu, mengurangi laju penularan melalui empat hal yang menjadi rekomendasi Lembaga Kesehatan Dunia (WHO)," katanya saat memberikan pemaparan dalam acara webinar "Ketahanan dan Kemandirian Kesehatan Indonesia" yang digelar Wali Amanat UI kerja sama Kemenristek/Brin yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Menkes kemukakan perkembangan teknologi pembuatan vaksin

Empat strategi yang disampaikan oleh WHO, kata Budi, meliputi perubahan prilaku, strategi diagnosa, vaksinasi dan merawat pasien.

Budi mengatakan strategi perubahan perilaku dilakukan melalui penegakan protokol kesehatan di masyarakat, salah satunya dengan konsisten pada prinsip 3M, mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.

Baca juga: Menkes: Pandemi tuntut perubahan perilaku

Strategi berikutnya adalah memiliki infrastruktur diagnosis yang baik dalam upaya mengidentifikasi pasien.

"Nah kebetulan ini agak susah ngetesnya karena membutuhkan teknologi yang agak tinggi. Teknologi testing dan mekanisme karantina itu sudah ada dari zamannya Black Death," katanya.

Baca juga: Menkes ingatkan tetap patuhi protokol kesehatan setelah vaksin

Pemerintah juga terus melakukan pengembangan terhadap program vaksinasi melalui penyediaan infrastruktur layanan.

"Kita harus membangun infrastruktur supaya bisa cepat," katanya.

Budi mengatakan strategi perubahan perilaku, diagnosa dan vaksinasi merupakan sistem pertahanan kesehatan yang kini diterapkan pada orang sehat.

Sedangkan strategi terakhir berupa perawatan berlaku kepada orang yang terpapar penyakit.

Strategi perawatan yang dimaksud berupa penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan untuk pemulihan pasien.

"Kita siapkan bad yang cukup dan dokter ahli dari seluruh pelosok," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021