Jakarta (ANTARA) - LG Electronics membidik bisnis komponen kendaraan, perangkat terkoneksi dan kecerdasan buatan (AI) setelah perusahaan elektronika asal Korea Selatan itu meninggalkan bisnis ponsel.

LG Electronics mengalami kerugian dari bisnis ponsel sejak kuartal kedua 2015, dengan akumulasi kerugian operasional mencapai 5 triliun won (4,4 miliar dolar AS) pada tahun lalu.

Perusahaan yang berkantor di Yeouido-dong, Seoul itu memang pernah menjadi produsen ponsel urutan ketiga terbesar dunia. Namun mereka terlambat masuk ke segmen ponsel pintar sehingga tertinggal dari para pesaingnya, menurut laporan Yonhap, Selasa.

LG pertama kali memasuki pasar ponsel pintar pada 2010 dengan produk Optimus, tiga tahun setelah Apple meliris iPhone pada 29 Juni 2007.

Kendati mereka tidak akan memproduksi ponsel mulai akhir Mei, LG mengatakan penelitian dan pengembangan (R&D) di sektor seluler akan terus berlanjut, khususnya yang berkaitan dengan perangkat mobilitas, karena mereka masih memiliki 24.000 paten teknologi 4G dan 5G.

Perusahaan yang memiliki divisi komponen kendaraan (VS) berharap dapat menaikkan penjualan mereka pada 2024, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata 15 persen.

Mereka juga menggenjot bisnis perangkat rumah tangga, misalnya televisi dan berbagai layanan "smart home".



Baca juga: LG Electronics tutup unit bisnis seluler

Baca juga: LG dikabarkan mundur dari industri ponsel

Baca juga: LG ambil langkah selamatkan bisnis ponsel

 
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021