Salah satu sektor yang kini juga berkembang cukup baik adalah industri pengolahan kopi, terutama kopi khas dari berbagai daerah
Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menangah (UKM) Kalimantan Selatan mengembangkan usaha pengolahan kopi sebagai potensi usaha baru di provinsi tersebut.

Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan Safrizal ZA di Banjarmasin, Kamis mengatakan, UMKM adalah salah satu penopang daya tahan ekonomi baik regional maupun nasional.

Karena itu, kata Safrizal, sektor UMKM harus selalu kreatif dan berinovasi agar bisa terus berkembang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

"Salah satu sektor yang kini juga berkembang cukup baik adalah industri pengolahan kopi, terutama kopi khas dari berbagai daerah," katanya.

Safrizal yang dikenal sebagai pecinta kopi itu berharap, industri kopi di Kalsel juga bisa berkembang cukup baik melalui tangan-tangan barista yang terlatih.

Sebelumnya Safrizal menghadiri acara pelatihan barista, dalam mengolah dan mengenali berbagai jenis biji kopi dari berbagai daerah di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Safrizal menjelaskan tentang jenis biji kopi hingga jenis olahan kopi.

"Meski peserta acara hari ini tidak banyak, saya tetap hadir. Karena saya adalah salah seorang pecinta kopi yang rutin mengkonsumsi kopi 9 sampai 12 kali sehari. Barista ini bukanlah penyaji kopi, tapi seniman. Karena membuat kopi itu adalah seni dan harus dari hati," katanya.

Safrizal juga mengingatkan Dinas Koperasi dan UKM selaku penyelenggara pelatihan untuk tetap memonitor para peserta bahkan setelah pelatihan usai.

"Monitor peserta setelah pelatihan harus tetap dilakukan. Pantau sejauh mana hasil pelatihan ini diimplementasikan dalam dunia usaha," katanya.

Menurut Safrizal, sektor UMKM adalah sektor yang paling kuat bertahan dalam kondisi krisis. Oleh karena itu, memperkuat sektor UMKM berarti juga memperkuat ketahanan ekonomi dari sebuah daerah.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalsel Gustafa Yandi mengatakan, saat ini di Kalsel terdapat sekitar 500 ribu UMKM. Sebagian sektor ini ikut terdampak pandemi dan bencana banjir di awal 2021.

Tapi, tambah Gustafa, UMKM di Kalsel tangguh dan masih bertahan hingga saat ini.

"Meski dilanda pandemi dan banjir, UMKM kita dikenal dengan ketangguhannya. Mereka memiliki motivasi yang kuat dan tetap semangat meneruskan usahanya," katanya.

Pada pelatihan kali ini, selain mendapatkan alat espresso coffe maker, peserta juga dibekali pengetahuan tentang biji kopi dan jenis minuman kopi, serta panduan penggunaan dan pemeliharaan alat dari nara sumber ahli.

Baca juga: 11 UMKM Indonesia jajal ketatnya persaingan pasar kopi di China

Baca juga: UMKM binaan Bank Indonesia siap ekspor kopi ke lima negara

 

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021