semakin menurunkan keterisian tempat tidur pasien positif COVID-19 di 21 rumah sakit rujukan di Kota Bogor
Bogor (ANTARA) - Pasien positif COVID-19 di Kota Bogor yang dinyatakan sembuh dalam dua hari terakhir mencapai 414 orang sehingga jumlah kasus  sembuh seluruhnya menjadi 13.785 pasien atau 95,00 persen dari keseluruhan kasus positif COVID-19 yakni 14.510 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Ratno, mengutip data COVID-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, Selasa, menyebutkan sebanyak 414 pasien positif yang dinyatakan sembuh, yakni 140 pasien pada Selasa hari ini, serta 272 pasien pada Senin (12/4).

Baca juga: Pemkot Bogor upayakan perpanjangan operasional RS Lapangan

Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, dengan adanya lonjakan jumlah pasien sembuh maka pasien positif yang masih sakit, pada Minggu (11/4) ada 826 pasien, berkurang menjadi 597 pasien pada Senin (12/4), kemudian berkurang lagi menjadi 488 pasien pada Selasa ini.

Menurut Retno, dengan adanya jumlah pasien sembuh secara signifikan dalam dua hari terakhir, maka semakin menurunkan tingkat keterisian tempat tidur pasien positif COVID-19 di 21 rumah sakit rujukan di Kota Bogor. Di 21 rumah sakit rujukan di Kota Bogor ada 809 tempat tidur untuk pasien positif COVID-19.

Baca juga: SEAMEO Biotrop penelitian minyak atsiri untuk tangani COVID-19

Di Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor yang merawat pasien positif dengan gejala ringan, dari 64 tempat tidur tersedia, pada Selasa hari ini terisi delapan pasien atau 12,50 persen.

Menurut Retno, menurunnya jumlah pasien positif yang masih sakit, maka tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien positif di rumah sakit juga menurun. "Pasien positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit adalah dengan gejala sedang hingga berat," katanya.

Retno menilai salah satu faktor penyebab menurunnya kasus positif COVID-19 dengan gejala sedang hingga berat di Kota Bogor, karena Dinas Kesehatan terus melakukan vaksinasi massal COVID-19 sejak Januari 2021.

Baca juga: Pasien COVID-19 di RSL Kota Bogor terus menurun

"Vaksinasi COVID-19 di Kota Bogor sudah menjangkau banyak warga, sehingga jika terjadi penularan COVID-19 gejalanya tidak berat dan tidak perlu dirawat di rumah sakit," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengkhawatirkan kemungkinan munculnya lonjakan kasus COVID-19 gelombang kedua pada bulan Ramadhan dan libur Lebaran, padahal distribusi vaksin COVID-19 dari pemerintah masih saat ini sedang menghadapi kendala.

Baca juga: Bulan Ramadhan, vaksinasi COVID-19 di Kota Bogor tetap berjalan

Karena itu, Bima Arya mengajak Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor untuk bersama-sama menjaga dan melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan di seluruh wilayah Kota Bogor.

"Pengawasan protokol kesehatan harus terus dilaksanakan secara ketat. Antisipasi kemungkinan munculnya penularan COVID-19 juga harus terus dilakukan. Kita tidak boleh lengah," katanya.

Baca juga: Belum ada kasus COVID-19 di sekolah Bogor selama gelar PTM


 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021