Jakarta (ANTARA) - Setiap tanggal 21 April Indonesia memperingati Hari Kartini, yang menjadi momen peringatan pahlawan nasional R.A Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan gender bagi kaum perempuan.

Kontribusi kaum perempuan terhadap bangsa ini pun sangatlah membanggakan. Kehadiran 6 sosok perempuan hebat dalam Kabinet Indonesia Maju seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga mantan Wali Kota Surabaya yang kini menjabat sebagai Menteri Sosial, Tri Rismaharini atau yang lebih dikenal dengan Ibu Risma, menjadi contoh nyata.

Kiprah kaum perempuan dalam membangun bangsa di bidang inovasi teknologi, pun mendapat dukungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Kepala BPPT Hammam Riza menuturkan, perekayasa perempuan BPPT dituntut untuk bisa melakukan kerja kerekayasaan yang menghasilkan inovasi yang berdampak, agar dapat dirasakan oleh masyarakat baik melalui inovasi maupun layanan teknologi.

Hammam juga menyampaikan bahwa BPPT memberi kepercayaan besar kepada para perekayasa perempuan millenial (millenial engineers), untuk berkarya dalam bidang kompetensinya sesuai dengan delapan bidang fokus BPPT.

"Kami di BPPT memberikan kepercayaan yang sebesar-besarnya kepada kaum perempuan . Mulai dari menerbangkan pesawat modifikasi cuaca, menakhodai Kapal Riset Baruna Jaya untuk deployment Buoy tsunami, membangun terobosan Kecerdasan Artifisial untuk mikroba guna menemukan obat baru dari tanaman herbal, memimpin program Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Bantar Gebang, hingga melakukan pengembangan energi terbarukan (biodiesel)," ungkapnya.

Lebih lanjut Hammam menuturkan bahwa peringatan Hari Kartini merupakan momen bagi para srikandi millenial engineers BPPT untuk dapat meneruskan amanat Presiden Joko Widodo yang meminta agar BPPT terus berburu inovasi, mengakuisisi teknologi, dan menjadi pusat kecerdasan nasional, guna pemulihan ekonomi nasional.

"Kami terus menyemangati perekayasa BPPT agar dapat terus eksis menguasai, mendayagunakan, dan menjamin keberhasilan penerapan inovasi serta terus meningkatkan eksistensi BPPT sebagai lembaga kaji terap yang tidak ada duanya sejak 43 tahun yang lalu," pungkas Hammam.
 

Kiprah Srikandi Millenial Engineers

BPPT pada tahun 2021 ini telah melaksanakan Deployment tiga unit Buoy di Perairan Selatan Selat Sunda, Selatan Malang, dan Selatan Bali untuk menguatkan sistem peringatan dini tsunami terintegrasi (InaTEWS). Dibalik keberhasilan BPPT dalam proses deploy tersebut, ternyata terdapat sosok Kapten Kapal Perempuan bernama Tiur Maeda.

Kapten Tiur mengatakan Hari Kartini merupakan sebuah penghormatan atas wujud perjuangan kaum hawa, simbol kesetaraan gender, dan emansipasi wanita. Para perekayasa perempuan tak boleh berhenti untuk bergerak dan bekerja agar makin semangat bekerja dalam membangun negeri.

Tidak hanya memiliki srikandi yang mampu mengarungi perairan, BPPT juga memiliki penjelajah angkasa dalam sosok pilot perempuan Sarah Firlyza.

Sarah mengucapkan terima kasih kepada R.A. Kartini, karena atas kegigihannya dalam memperjuangkan emansipasi wanita, dirinya saat ini bisa mengemudikan pesawat, bukan hanya pesawat transportasi, namun pesawat khusus untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC).

Pilot perempuan pertama di BPPT ini merasa tertantang diberikan kesempatan mengemudikan pesawat untuk operasi TMC baik untuk operasi mengatur debit curah hujan, seperti kejadian bencana banjir DKI Jakarta medio Februari 2021, ataupun untuk membasahi lahan gambut dalam rangka pencegahan kebakaran hutan yang baru saja dilakukan di Provinsi Riau.

Di bidang energi, BPPT juga memiliki peran penting dalam implementasi energi terbarukan (biodiesel), salah satunya implementasi biodiesel 30 persen (B30) di Indonesia pada awal tahun lalu (2020). Bahkan Presiden RI Joko Widodo menyatakan implementasi mandatori B30 dapat menghemat devisa negara hingga Rp 63 triliun. Penghematan berasal dari berkurangnya impor minyak.

Bina Restituta Barus salah satu perekayasa perempuan BPPT di bidang energi yang merupakan Tim Biodiesel BPPT menggambarkan Hari Kartini seperti suntikan motivasi. Motivasi untuk menyemangati diri dan berkontribusi lebih untuk kemajuan negara.

Bahkan dia merasa memiliki tugas dan kewajiban untuk memberikan layanan, informasi, dan sosialisasi kepada masyarakat sehingga peran BPPT dalam lingkup pengembangan teknologi di Indonesia dapat dilihat dan dirasakan oleh masyarakat luas, salah satunya inovasi Biodiesel B30 BPPT.

Srikandi perekayasa BPPT lainnya juga memegang peranan penting dalam delapan fokus bidang teknologi BPPT, diantaranya Anis Mahsunah, bersama dengan timnya, yang sedang membangun terobosan kecerdasan artifisial untuk mikroba guna menemukan obat baru dari tanaman herbal.

Srikandi lainnya, yakni Novi Turniawati, bersama perekayasa BPPT dan stakeholders lainnya bahu membahu hingga lintas kedeputian dan lembaga dalam mendayagunakan teknologi informasi komunikasi (TIK), guna menyokong ketangguhan sistem deteksi dini bencana, dalam hal bencana tsunami (InaTEWS), maupun teknologi modifikasi cuaca.

Dirinya sangat mengagumi sosok RA Kartini yang memiliki pemikiran jauh melampaui zamannya. Beliau bahkan memikirkan masa depan kaum perempuan apabila tidak memiliki akses pendidikan yang setara dengan kaum pria.

"Tanpa jasa RA Kartini, Ia tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk belajar mengenai kecerdasan artifisial, terlebih dirinya saat ini diberikan mandat untuk mengelola dan mengolah data yang dikirimkan sensor tsunami di perairan lepas, baik itu melalui InaBuoy maupun InaCBT", urai Novi.

Moment Hari Kartini kali ini menjadi bukti bahwa perjuangan RA Kartini telah membahana diseluruh segi kehidupan baik ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan dan keamanan hingga ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang tentunya bisa menjadi tolak ukur peranan wanita atau perempuan telah banyak memberikan sumbangsih bagi kemajuan peradaban masa kini.(INF)


Baca juga: Elang Hitam, drone BPPT penjaga kedaulatan negeri
Baca juga: BPPT kembangkan berbagai teknologi mitigasi perubahan iklim


Pewarta: Indriani
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2021