Mari berdoa bersama agar kapal selam segera ditemukan dan awaknya dalam kondisi selamat.
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta TNI harus menganalisis secara perinci terkait dengan penyebab hilang kontak KRI Nanggala 402 di perairan Bali bagian utara, Rabu (21/4), karena merupakan kejadian pertama dan diharapkan tidak terulang di kemudian hari.

"Agar diidentifikasi penyebabnya apakah faktor usia kapal atau sebab lainnya? Jika karena usia kapal selam yang sudah tua, alutsista TNI AL harus dimodernisasi," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Puan menjelaskan bahwa TNI AL merupakan proyeksi kekuatan maritim di laut atau vectors of sea power yang mengemban fungsi pertahanan di laut, penegakan hukum di laut, dan diplomasi.

Baca juga: DPR: TNI dan Bakamla koordinasi cari KRI Nanggala

Selain itu, kata Puan, TNI AL juga merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi penangkalan atau deterrence strategy secara menyeluruh.

Oleh karena itu, Puan memandang perlu TNI AL  membina unsur-unsur dari sistem senjata armada terpadunya (SSAT) agar memiliki kesiapan tempur yang tinggi dalam rangka menjamin kedaulatan dan keamanan di dan atau lewat laut perairan yurisdiksi nasional Indonesia.

"Karena sebagai salah satu negara kepulauan terbesar dunia, sudah sepatutnya Indonesia memiliki kapal selam dan alutsista lain yang modern," ujarnya.

Agar mencapai kesiapan yang tinggi, lanjut politikus PDI Perjuangan itu, TNI AL harus senantiasa melakukan modernisasi alutsista seiring dengan tuntutan tugas dan perkembangan lingkungan strategi.

Ia berharap pencarian KRI Nanggala-402 dapat segera menemukan titik terang dan membuahkan hasil setelah kapal selam yang membawa 53 awak itu hilang kontak di perairan Bali bagian utara pada hari Rabu (21/4).

Puan meminta TNI dan seluruh pihak terkait berkoordinasi dalam pencarian kapal selam yang hilang kontak saat melaksanakan latihan penembakan torpedo di perairan Bali.

"Mari berdoa bersama agar kapal selam segera ditemukan dan awaknya dalam kondisi selamat," katanya.

Baca juga: Serba-serbi KRI Nanggala-402

Sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di Perairan Bali bagian utara, Rabu (21/04) pagi.

Saat ini sudah ada lima KRI dan satu helikopter yang melakukan operasi pencarian dengan kekuatan yang lebih dari 400 orang.

TNI menerima bantuan kapal penyelamat dari negara Singapura dan Malaysia dalam pencarian kapal selam KRI Nanggala-402.

Pusat Penerangan TNI menyampaikan bahwa lima kapal perang dan satu helikopter TNI AL sedang melaksanakan operasi pencarian. Kelima kapal tersebut meliputi KRI Raden Eddy Martadinata 331, KRI Gusti Ngurah Rai 332, KRI Diponegoro 365, KRI dr. Soeharso 990, KRI Pulau Rimau 724, dan Helly Panther.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021