Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas berharap kapal selam milik TNI Angkatan Laut, KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan Bali pada Rabu (21/4) dapat segera ditemukan.
 
"Kita semua tentu sangat prihatin dengan kejadian KRI Nanggala 402. Harapan saya, sebagaimana juga harapan masyarakat Indonesia, tentu saja berharap agar KRI Nanggala 402 bisa segera ditemukan," kata Ibas dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu.
 
Sebagai bagian dari keluarga dari anggota TNI, Ibas memahami bahwa latihan tempur bukanlah hal yang asing.
 
TNI memikul banyak tugas negara, dan apa yang dilakukan oleh KRI Nanggala 402 adalah salah satunya.
 
"Pelaksanaan tugas negara ini merupakan salah satu langkah kesiapan melindungi negara yang dilakukan para prajurit TNI," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini.

Baca juga: Bantu cari kapal selam KRI Nanggala, Basarnas tambah satu kapal lagi
 
Kendati TNI adalah seorang prajurit negara yang dituntut untuk selalu berjiwa patriotisme, kata Ibas, sejatinya seorang prajurit tetaplah permata hati di keluarganya.
 
"Ada harapan dari keluarga besar tersampir di pundaknya, ada doa dan restu orang tua yang diemban dalam setiap langkahnya, dan ada tanggung jawab akan istri atau suami serta anak yang tersimpan pada bahunya. Apa yang terjadi saat ini tentu membuat keluarga panik dan kalut," tutur Ibas.
 
Oleh karena itu, di bulan Ramadhan yang baik ini, doa tulus pasti didengar Allah SWT dan diaminkan oleh para malaikat.
 
"Mari sejenak kita doakan agak KRI Nanggala 402 bisa segera ditemukan dalam kondisi sebaik-baiknya dan semua prajurit yang bertugas bisa dievakuasi dalam keadaan selamat. Semoga Tuhan Yang Maha Esa mengabulkan doa kita semua, harapan seluruh rakyat Indonesia," tutup Ibas.

Baca juga: TNI kerahkan 21 KRI dalam pencarian KRI Nanggala
 
Sebelumnya diberitakan kapal selam buatan Jerman tersebut hilang kontak saat sedang berlatih penembakan torpedo di perairan Bali.
 
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudi Margono menjelaskan kontak terakhir kapal selam tercatat pada Rabu (21/4) pukul 03.00 WIB sesaat sebelum menyelam.
 
Hingga pukul 03.30 WIB, geladak haluan kapal selam tersebut masih bisa terlihat oleh tim sea rider dari jarak 50 meter.
 
Selanjutnya, mulai pukul 03.46 WIB KRI Nanggala-402 mulai menyelam dan tidak terlihat di permukaan air laut. Sejak saat itu, KRI Nanggala-402 tidak memberikan respons meski terus dimonitor
 
Seharusnya, KRI Nanggala-402 muncul ke permukaan pada Rabu (21/4) pukul 05.15 WIB. Namun hingga kini, keberadaan kapal selam tersebut masih dalam pencarian.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021