Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh meminta pemerintah kabupaten dan kota di daerah itu mengirimkan data area tanpa sinyal (blank spot) seluler untuk segera diatasi.

“Kami minta data tersebut dapat disegerakan karena ini juga bagian mempercepat Aceh bebas dari daerah 'blank spot' di masa mendatang,” kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf di Banda Aceh, Jumat

Di sela-sela menerima silaturahmi Kepala Perum LKBN Antara Biro Aceh, Azhari, Marwan Nusuf yang didampingi Kepala Bidang Layanan E-Government, Hendri Dermawan, menyebutkan ada 149 "gampong" di Aceh masih "blank spot" seluler.

Menurut dia, dengan cepatnya data masuk, maka pihaknya akan menyampaikan langsung data tersebut kepada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).

“Kami sangat membutuhkan data terkini dari seluruh kabupaten/kota terhadap daerah mana saja yang masih 'blank spot',” katanya.

Baca juga: Gubernur Aceh serahkan mobil donor darah untuk PMI Banda Aceh
Baca juga: Nuzululquran momentum doa untuk keselamatan bangsa


Ia mengatakan pihaknya terus membangun komunikasi dengan BAKTI terkait daerah-daerah "blank spot" sehingga upaya mempercepat Aceh menjadi daerah bebas internet dapat terwujud lebih cepat.

Selain membangun komunikasi yang intens khususnya dengan BAKTI dalam menyelesaikan daerah "blank spot" di Aceh, pihaknya juga membangun komunikasi yang baik dengan perusahaan penyedia jasa jaringan seluler.

“Kita juga menyampaikan berbagai keluhan masyarakat dan juga daerah-daerah 'blank spot' yang ada di Aceh,” katanya.

Pihaknya optimistis dengan kerja sama yang intens antar seluruh pemangku kepentingan upaya menjadikan Aceh bebas berinternet dapat terwujud dengan cepat.

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021