Bogor (ANTARA) - Warga Perumahan Griya Melati Bubulak Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah lima orang sehingga total menjadi 90 orang pada Sabtu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, di Kota Bogor, Sabtu, mengatakan tambahan lima orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari hasil penelusuran pada warga perumahan tersebut yang sebelumnya belum menjalani tes swab antigen.

Menurut Retno tambahan lima kasus positif tersebut, dua di antaranya adalah hasil tes swab antigen terhadap warga perumahan yang dilakukan di perumahan tersebut pada Kamis (27/5).

Kemudian, tiga kasus lainnya adalah warga perumahan tersebut yang menjalani tes swab antigen di Pusat Isolasi COVID-19 Kota Bogor, di Gedung Pusdiklat BPKP di Ciawi, Bogor, pada Kamis (27/5). "Ketiga orang itu sebelumnya belum menjalani tes swab antigen," katanya.

Baca juga: Dinkes Kota Bogor tes swab PCR semua warga Perumahan Griya Melati

Baca juga: 35 warga positif COVID-19 di Griya Melati Kota Bogor dievakuasi


Sebelumnya, warga Perumahan Griya Melati Bubulak Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19 sampai Kamis (27/5) ada sebanyak 85 orang. "Jumlah 85 kasus positif ini, setelah ada tambahan 15 kasus positif dari warga perumahan yang terkonfirmasi positif pada hari ini," kata Wali Kota Bogor, Bima arya, Kamis (27/5).

Menurut Bima Arya, tim dari Dinas Kesehatan yang melakukan tes swab kepada 397 warga Perumahan Griya Melati pada Rabu (26/5), hasilnya diumumkan pada Kamis (27/5) siang, yakni ada sebanyak 15 orang terkonfirmasi positif COCID-19.

Warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di evakuasi ke Pusat Isolasi COVID-19 Kota Bogor di Gedung Pusdiklat BPKP di Ciawi Bogor. Salah satu di antaranya, yang memiliki komorbid dengan gejala klinis sedang di rawat di Rumah Sakit Karya Bhakti Pertiwi Dramaga Bogor.

Bima Arya menjelaskan, dari hasil penelitian Satgas Penanganan COVID-19 menyimpulkan ada tiga kemungkinan penyebab penyebaran COVID-19 di Perumahan Griya Melati, yakni bersumber dari kegiatan keagamaan di masjid di perumahan tersebut.

"Ketiga kemungkinan penyebab tersebut yakni pada kegiatan itikaf dan sholat Jumat pada bulan Ramadhan menjelang Idul Fitri, serta pada kegiatan sholat Idul Fitri," katanya.

Baca juga: Pemkot Bogor khawatirkan lonjakan COVID-19 jelang belajar tatap muka

Baca juga: Tambah 15, warga Griya Melati Bogor positif COVID-19 naik 85 orang

 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021