Padang (ANTARA) - Psikolog dari Pusat Pendidikan Keluarga (Puspaga) Kota Padang mengingatkan orang tua tidak perlu malu mengajarkan pendidikan seksual pada anak sejak dini, karena merupakan upaya melindungi anak dari kekerasan dan kejahatan seksual.

"Permasalahan yang selama ini terjadi orang tua ingin mengajarkan pendidikan seksual pada anak tapi masih malu, tidak tahu caranya hingga tidak punya pengetahuan yang cukup," kata Psikolog Puspaga Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota (DP3P2KB) Padang Resma Safitri di Padang, Sabtu.

Baca juga: Lindungi anak dengan pendidikan seks sejak dini

Baca juga: Nadiem buat sistem pelaporan kekerasan seksual secara daring


Menurutnya, jika orang tua tidak mengajarkan pendidikan seksual kepada anak, anak akan bertanya dan mencari tahu pada sumber yang tidak relevan, seperti internet, teman hingga akhirnya mengakses pornografi.

Ia menjelaskan pendidikan seksual adalah upaya memberikan pengetahuan soal perubahan biologis, psikologis dan psikososial sebagai akibat perkembangan manusia.

Resma mengemukakan sejumlah alasan orang tua tidak nyaman membahas pendidikan seksual terhadap anak karena kurangnya pengetahuan menjawab pertanyaan seputar seksual dan reproduksi, tidak tercipta komunikasi efektif dan tidak adanya keterbukaan dengan anak.

"Pendidikan seksual terhadap anak dimulai sejak usia tiga tahun dengan menanamkan rasa malu," kata dia.

Ia memberi contoh pada usia tiga tahun saat anak ingin buang air kecil, ajarkan untuk pipis di kamar mandi atau WC. "Jangan sampai disuruh pipis sembarangan di tempat umum dengan alasan masih kecil, ini akan berdampak pada anak, karena mereka berpikir bebas melakukan apapun di depan umum," katanya.

Selain itu, juga mengajarkan perbedaan jenis kelamin, bagian tubuh yang tidak boleh disentuh dan jika ada yang menyentuh anak harus memberi tahu orang tua.

Materi pendidikan seksual yang diberikan mulai dari etika seksual dari sisi agama maupun sosial, pengetahuan anatomi tubuh dan fisiologis alat kelamin dan reproduksi, penanaman kesadaran peran sosial anak laki laki dan perempuan, serta perilaku seksual sehat dan menyimpang.

Baca juga: Ketua DPD: Permendikbud kekerasan seksual lindungi generasi muda

Saat anak usia SD, orang tua sudah harus mengajarkan soal menyikapi ketertarikan dengan lawan jenis.

Ia mengemukakan pendidikan seksual terhadap anak juga untuk menangkal efek buruk media dan lingkungan, membangun kepercayaan anak dengan orang tua dan membuat anak mengerti konsekuensi dan menghargai diri.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021