Polisi dalam menjalankan tugasnya juga bekerja dengan humanis dan persuasif
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai Operasi Ketupat Polri 2021 berjalan baik dan efektif, karena Polri mampu mengoordinasikan dengan banyak institusi seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, dan Jasa Marga.

"Koordinasinya pun sangat baik, dari mulai mengedukasi masyarakat supaya tidak mudik, sampai tes COVID-19 di tempat. Ini menunjukkan bahwa polisi benar-benar serius dalam menjalankan Operasi Ketupat 2021," kata Sahroni dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu.

Sahroni menyampaikan penghargaannya, karena ada berbagai tindakan dalam penyekatan yang dilakukan dengan sangat efektif dan tanggap oleh kepolisian.

Dia juga menilai kinerja polisi di lapangan yang sangat persuasif dan akomodatif dalam menjalankan tugasnya menghalau para pemudik.

"Polisi dalam menjalankan tugasnya juga bekerja dengan humanis dan persuasif. Mereka tidak 'saklek' atau memaksa pemudik untuk putar balik dengan keras atau tangan besi, namun justru secara persuasi, membujuk, dan memberi edukasi, ini juga patut kita apresiasi," ujarnya.

Politisi Partai NasDem itu menilai kinerja Polri dalam mencegah mudik bukan tugas yang mudah, karena melibatkan jumlah masyarakat yang besar, dan diperlukan koordinasi yang cekatan dengan banyak institusi negara.

Menurut dia, kinerja dalam membendung pemudik untuk tidak mudik, bukan kerja yang mudah, karena mudik adalah kegiatan migrasi terbesar di Indonesia.

"Banyak masyarakat dan institusi yang terlibat, namun dengan menurun drastisnya angka pemudik di tahun 2021, ini membuktikan bahwa polisi telah berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik," katanya.

Sebelumnya, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono menyampaikan Operasi Ketupat 2021 dan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) Polri berjalan aman dan lancar hingga berakhir 31 Mei 2021.

"Operasi ketupat dan kegiatan rutin yang ditingkatkan telah berakhir. Secara umum kamseltibcarlantas aman dan terkendali. Tidak ada kejadian menonjol,” kata Istiono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (1/6) malam.

Operasi ketupat dimulai sejak 6-17 Mei selama peniadaan mudik. Sedangkan KRYD dimulai sejak 18 hingga 31 Mei 2021.

Istiono memaparkan Korlantas Polri selama pelaksanaan KRYD sejak tanggal 15-31 Mei telah memantau arus balik Lebaran 2021, termasuk melakukan pemeriksaan random swab antigen terhadap kendaraan yang memasuki wilayah Jabodetabek.
Baca juga: Sahroni: Polri-BKN telusuri data 97 ribu PNS fiktif
Baca juga: Sahroni minta Polri ungkap pelaku teror siber terhadap para aktivis


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021