wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap telah mencapai 13 desa yang tersebar di enam kecamatan
Cilacap (ANTARA) - Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada bulan Juni, kata analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan.

"Hingga saat ini, belum semua wilayah Cilacap memasuki musim kemarau sehingga hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi," kata Rendi di Cilacap, Senin.

Ia mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, wilayah tengah Kabupaten Cilacap telah memasuki musim kemarau pada dasarian (10 hari) pertama bulan Juni.

Baca juga: Panglima TNI tinjau pelaksanaan vaksinasi di Cilacap

Menurut dia, wilayah tengah Kabupaten Cilacap di antaranya sebagian Kecamatan Dayeuhluhur, sebagian Wanareja, Sidareja, Cipari, Gandrungmangu, Kedungreja, sebagian Patimuan, Bantarsari, sebagian Karangpucung, sebagian Jeruklegi dan sebagian Kawunganten.

Bahkan, sebagian wilayah timur Kabupaten Cilacap seperti Kecamatan Nusawungu dan sebagian Kecamatan Binangun telah memasuki musim kemarau pada dasarian ketiga bulan Mei.

"Oleh karena itu, beberapa desa di wilayah tengah Kabupaten Cilacap saat sekarang sudah mulai terdampak kekeringan," katanya.

Baca juga: BMKG: Tinggi gelombang perairan selatan Jabar-DIY capai 4-6 meter

Lebih lanjut, Rendi mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, awal musim kemarau di wilayah utara Kabupaten Cilacap yang meliputi sebagian Kecamatan Dayeuhluhur, sebagian Wanareja, Majenang, sebagian Karangpucung, dan Cimanggu diprakirakan berlangsung pada dasarian kedua atau ketiga bulan Juni.

Sementara awal musim kemarau untuk wilayah selatan Kabupaten Cilacap seperti Kecamatan Kampung Laut, Cilacap Selatan, Adipala, Maos, Kesugihan, dan Kroya diprakirakan berlangsung pada dasarian pertama bulan Juli 2021.

Baca juga: BPBD sebut wilayah terdampak kekeringan di Cilacap bertambah

"Musim kemarau tahun ini diprakirakan berlangsung normal, namun masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam menggunakan air bersih terutama di wilayah yang rawan kekeringan," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan wilayah terdampak kekeringan di wilayah itu terus bertambah.

Baca juga: Sejumlah warung di Pantai Sodong Cilacap rusak akibat rob

"Berdasarkan data hingga tanggal 4 Juni 2021, wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap telah mencapai 13 desa yang tersebar di enam kecamatan," katanya.

Ia mengatakan wilayah terdampak kekeringan tersebut meliputi Desa Bojong Kecamatan Kawunganten, Desa Cisumur, Gintungreja, Cinangsi, dan Sidaurip, Kecamatan Gandrungmangu, Desa Rawaapu, Purwodadi, Bulupayung, Sidamukti, dan Cimrutu, Kecamatan Patimuan.

Baca juga: BMKG: Waspadai potensi rob-gelombang tinggi di pesisir selatan Jateng

Selanjutnya, Desa Binangun, Kecamatan Bantarsari, Desa Bantar, Kecamatan Wanareja, dan Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah.

"Total bantuan air bersih yang telah kami salurkan hingga tanggal 4 Juni 2021 sebanyak 23 tangki untuk 3.732 keluarga yang terdiri atas 12.933 jiwa," katanya.

Baca juga: BMKG: Wilayah perairan selatan Jabar-DIY masuki musim angin timuran

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021