Klaster keluarga di Kecamatan Patrang menimpa empat orang yang berawal dari kepulangan seorang pekerja migran Indonesia di keluarga tersebut yang dijemput keluarganya di Surabaya
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Jember, Jawa Timur menyatakan kasus positif COVID-19 di daerah itu meningkat dalam tiga hari terakhir yang didominasi dari klaster keluarga di beberapa kecamatan wilayah setempat usai libur Lebaran 2021.

"Terjadi peningkatan kasus selama tiga hari terakhir, yakni pada Sabtu (5/6) tercatat tambahan enam kasus, pada Minggu (6/6) tambahan 11 kasus, dan hari ini tercatat tambahan tujuh kasus positif," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Jember Habib Salim di Jember, Senin malam.

Klaster keluarga tersebut ditemukan di tiga kecamatan yakni Kecamatan Tanggul, Patrang, dan Jenggawah, namun sebagian pasien yang terpapar virus corona dalam kondisi sehat, sehingga menjalani isolasi mandiri.

Menurutnya klaster keluarga di Desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul terjadi setelah salah satu anggota keluarga melakukan tes usap sebagai salah satu syarat perjalanan dinas dan hasilnya dinyatakan positif.

"Setelah itu dilakukan tes usap kepada kontak erat, sehingga ada lima orang positif COVID-19 dalam satu keluarga di Kecamatan Tanggul yang semuanya menjalani isolasi mandiri karena tidak mengeluhkan sakit atau tanpa gejala," katanya.

Dua orang anggota keluarga tersebut bekerja di dua instansi berbeda, kemudian petugas puskesmas setempat akhirnya juga melakukan pelacakan kepada kontak erat teman kerja dua orang yang dinyatakan positif.

Sedangkan klaster keluarga di Kecamatan Patrang menimpa empat orang yang berawal dari kepulangan seorang pekerja migran Indonesia di keluarga tersebut yang dijemput keluarganya di Surabaya

"Pekerja migran itu datang ke Indonesia pada akhir Mei 2021 dan setelah menjalani tes usap di Asrama Haji Sukolilo, kedua orang tuanya dinyatakan positif dan dia negatif," katanya.

Kemudian dia dijemput kakeknya pulang ke Jember untuk melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan ketat, dan beberapa hari kemudian dilakukan tes usap hasilnya positif, sehingga diisolasi di RSD dr Soebandi Jember.

"Petugas yang mendapatkan informasi melakukan pelacakan (tracing) kepada keluarga pekerja migran itu dan diketahui ada empat orang yang terpapar virus corona," katanya.

Sedangkan klaster keluarga di Kecamatan Jenggawah ditemukan dari kasus satu orang masuk ke ruang perawatan ICU RS Bina Sehat Jember dan adik dari pasien tersebut meninggal dunia di rumah tanpa diketahui statusnya apakah positif atau negatif COVID-19.

"Petugas kesehatan kemudian melacak kontak erat dalam keluarga tersebut dan diketahui suami, anak, family dan menantu yang merupakan kontak erat hasil tes usapnya positif dan semuanya menjalani isolasi mandiri," ujarnya.

Habib mengatakan penambahan tujuh kasus baru pada Senin ini berasal dari Kecamatan Sukorambi, Balung, Tempurejo, Kaliwates, Jenggawah, dan Jombang.

"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin untuk memutus rantai penyebaran virus Corona," katanya.

Hingga 7 Juni 2021 tercatat total kasus COVID-19 di Jember sebanyak 7.049 kasus dengan jumlah pasien yang sembuh sebanyak 6.537 orang dan meninggal mencapai 482 orang, namun yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak tujuh orang dan isolasi mandiri sebanyak 23 orang, demikian Habib Salim.

Baca juga: Kabupaten Jember kembali masuk zona merah COVID-19

Baca juga: Cegah COVID-19 secara mandiri, santri manfaatkan 'sprayer' bantuan PMI

Baca juga: Putus penyebaran COVID-19 PMI Jatim lakukan disinfeksi ke ponpes

Baca juga: PMI latih santri di Jember Jatim meracik disinfektan yang aman

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021