kolaborasi dan distribusi agar terjadi percepatan vaksinasi
Kudus (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menilai program vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, belum dapat memenuhi target yang diharapkan, terutama lansia dan pra lansia yang merupakan kelompok rentan terpapar penyakit virus corona.

"Hingga kini, Kabupaten Kudus baru mencapai 50.000-an sasaran yang divaksin dosis pertama dan lebih dari 27.000 sasaran untuk dosis kedua," kata Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan Muhammad Subuh saat membacakan sambutan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat pembukaan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang dipusatkan di Pura Group Kawasan V di Jalan Raya Pati-Kudus, Sabtu.

Sementara pelaksanaan vaksinasi untuk kelompok lansia di Kudus yang sudah mendapatkan dosis pertama, kata dia, baru 11.000-an orang atau 16,4 persen dan dosis kedua baru mencapai 8.000-an orang atau 11,8 persen.

Dengan melihat capaian vaksinasi tersebut dan mempertimbangkan situasi yang sedang terjadi lonjakan kasus yang signifikan di Kudus, maka dibutuhkan upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

"Perlu kolaborasi dan distribusi agar terjadi percepatan vaksinasi melalui kerja sama dengan TNI, Polri, pihak swasta dan pihak-pihak lainnya yang berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi COVID-19," ujarnya.

Baca juga: Perusahaan swasta di Kudus dukung pelaksanaan vaksinasi mandiri

Baca juga: Vaksinasi guru dan sekolah tatap muka


Di antaranya, dengan mengoptimalkan pelayanan vaksinasi di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dengan target sasaran yang dilayani minimal 100 orang per hari serta membuka pos atau sentra pelayanan vaksinasi dengan sasaran minimal 1.000-2.000 orang per harinya.

Adanya sentra-sentra pelayanan vaksinasi seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan akses sasaran terhadap layanan dan mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

"Kami sangat menyambut baik adanya dukungan dari Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (IKASTARA) dan berharap melalui dukungan yang diberikan maka cakupan vaksinasi COVID-19 di Kudus dapat dicapai sesuai target yang ditentukan," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa permintaan Presiden Joko Widodo mulai 14 Juni 2021 suntikan vaksinasi harus bisa mencapai 700 ribu suntikan per hari, sedangkan bulan Juli 2021 mencapai 1 juta/hari. Tanpa digerakkan seperti yang terjadi di PT Pura Kudus ini, tentunya sulit mencapai target.

Sementara data hingga 10 Juni 2021, untuk vaksinasi program sejumlah 19,5 juta sasaran telah di vaksinasi dosis pertama dan 11,5 juta sasaran telah mendapatkan dosis kedua. Untuk vaksinasi gotong royong lebih dari 72.000 sasaran telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan lebih dari 8.000 sasaran telah mendapatkan dosis kedua.

Bupati Kudus Hartopo mengakui sudah berkoordinasi dengan Kemenkes agar vaksinasi dengan pola kerja sama seperti halnya dilakukan PT Pura Group bisa dilaksanakan di perusahaan lain sehingga vaksinasinya bisa maksimal. 

Baca juga: Warga Kudus yang meninggal di Asrama Haji Donohudan bertambah

Baca juga: Ratusan dosen Universitas Muria Kudus jalani vaksinasi COVID-19

 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021