Hanya dengan cara inilah (pasar ikan internasional) maka pemerintah bisa memberikan persetujuan (Izin) kepada kapal asing untuk masuk ke perairan Indonesia
Ambon (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menginginkan provinsi Maluku dan Kota Ambon dapat memiliki pasar ikan bertaraf internasional (international fish market).

"Saya ingin Ambon dan Maluku sudah memiliki international fish market dalam waktu dekat ini," kata Kepala Bappenas saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Tual, Maluku, Jumat.

Menteri PPN yang didampingi Gubernur Maluku Murad Ismail menegaskan Maluku terkenal sebagai daerah kepulauan, serta menjadi salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan potensi kelautan dan perikanan, layak memiliki pasar ikan internasional.

"Hanya dengan cara inilah (pasar ikan internasional) maka pemerintah bisa memberikan persetujuan (Izin) kepada kapal asing untuk masuk ke perairan Indonesia," ujarnya.

Menurutnya, kapal ikan asing yang masuk ke perairan Indonesia, tidak akan dibiarkan keluar begitu saja, karena mereka diwajibkan membawa hasil tangkapannya ke pasar ikan bertaraf internasional.
Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, Gubernur Maluku Murad Ismail, saat berkunjung ke Kota Tual, Maluku, Jumat (17/6) (HO/Humas Maluku)

Dengan kewajiban kapal ikan asing membawa hasil tangkapan ke pasar ikan internasional, maka memudahkan pemerintah terutama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mengetahui jumlah tangkapan yang diperoleh setiap waktu.

"Di seluruh dunia International fish market menjadi palang pintu utama. Keluar-masuk (kapal ikan asing) tanpa melalui pasar ikan internasional, maka mereka akan dianggap melakukan penangkapan ikan ilegal." ujar Menteri.

Menteri PPN mengaku telah menyampaikan masalah ini kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono untuk segera mempercepat pembangunan international fish market di Pulau Ambon yang merupakan program mewujudkan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN).

Sarana penunjang LIN yang sudah direncanakan dibangun di Maluku dan diperkirakan rampung konstruksinya pada 2023, adalah Ambon New Port dan pelabuhan perikanan terintegrasi, serta internasional fish market.

Sedangkan Gubernur Murad Ismail saat mendampingi menteri menyampaikan bahwa saat ini ekspor hasil perikanan dan kelautan dari Maluku bisa segera dilakukan dengan menggunakan jasa kargo milik PT. Garuda Indonesia.

"Ikan tuna dari Maluku saat ini sudah bisa diekspor secxara langsung dari Maluku menuju pelabuhan Narita, Jepang dengan menggunakan maskapai penerbangan Garuda.

Sebelumnya Kepala Bappenas Suharso Monoarfa didampingi Menteri (KP) Wahyu Sakti Trenggono meninjau lokasi pembangunan Ambon New Port dan pelabuhan terintegrasi di Negeri Waai, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (17/6) untuk melihat persiapan pekerjaan konstruksi progek strategis nasional tersebut.

Sedangkan di Tual Menteri dan Gubernur bersama sejumlah pejabat Bappenas meninjau dan melihat kondisi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Dumar di Kota Tual serta sejumlah fasilitas pendukung sektor perikanan lainnya di wilayah itu.


Baca juga: Pasar ikan modern pertama di luar Jawa diresmikan Menteri KKP

Baca juga: Pemerintah integrasi pelabuhan perikanan dan pasar ikan internasional

Baca juga: Pemerintah berencana bangun pasar ikan internasional di Indonesia

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021