Ke depan kemungkinan masyarakat khususnya milenial akan memilih yang sertifikasi halal walaupun produknya dari asing
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menekankan pentingnya sertifikasi halal guna mengembangkan mata rantai ekonomi halal di Indonesia maupun tingkat global.

“Kalau kita hanya untuk kebutuhan sendiri sekarang itu tidak apa-apa, tapi kita harus berpikir ke depan dan juga dalam konteks Indonesia as one of the player in the world kita harus segera mempercepat dan mengakselerasi sertifikasi halal,” ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat membuka acara Opening Ceremony 1st Indonesia Internation Halal Fair & 2nd Intercontinentalk, Senin.

Perry Warjoyo yang juga Ketua Dewan Pakar Pengurus Pusat MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) mengatakan sertifikasi halal sebagai necessary condition untuk membangun mata rantai halal.

Negara-negara non Muslim, lanjutnya, sangat maju dalam mengembangkan sertifikasi produk halal baik makanan, fesyen, hingga kosmetik dan produk-produk tersebut telah membanjir global termasuk Indonesia.

Baca juga: Kemendag bantu sertifikasi halal untuk UKM ekspor

“Ke depan kemungkinan masyarakat khususnya milenial akan memilih yang sertifikasi halal walaupun produknya dari asing,” ujar Perry Warjiyo.

Upaya kedua yang harus dilakukan untuk mengembangkan mata rantai ekonomi halal, lanjut dia, adalah mengembangkan ekosistem pelaku usaha melalui integrasi antar unit usaha kelompok kecil berbasis pesantren dan kelompok lainnya, unit menengah, dan unit besar yakni industri.

Kemudian upaya selanjutnya adalah pengembangan ekosistem produk halal yang terdiri dari makanan, fesyen, pariwisata, kosmetik, dan farmasi.

Baca juga: Sertifikasi semakin memperkuat rantai nilai halal

“Saya memandang food khususnya prosses food dan fesyenini menjadi sangat penting karena food itu basis ekonominya yang paling kecil, diproduksi oleh ekonomi rakyat dan mata rantainya, value added-nya panjang dan tingkat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi besar,” jelas Perry Warjiyo.

Sedangkan upaya keempat untuk mengembangkan mata rantai ekonomi halal adalah produksi dan pemasaran. Pengembangan produksi, kata dia, memerlukan sinergi dari KNEKS (Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah) dengan berbagai kementerian dan lembaga untuk mensinergikan produk-produk berbasis rakyat dan mendukung keuangan sosial termasuk memobilisasi wakaf.

“Tapi yang lebih penting adalah marketing bagaimana kampanye hidup halal melalui webinar, fair dan memanfaatkan platform digital untuk pemasaran produknya dan financing-nya,” kata Perry Warjiyo.

Baca juga: Kemenperin konsisten dukung sertifikasi halal pada produk IKM

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021