Lebak (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta masyarakat mewaspadai angin kencang disertai hujan dengan intensitas ringan setelah gedung Madrasah Ibtidaiyah di Leuwidamar roboh, Ahad (20/6).
 
"Bencana itu tidak menimbulkan korban jiwa," kata Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Pebby Rizky Pratama di Lebak, Banten, Senin.
 
Peringatan kewaspadaan bencana alam itu, karena beberapa hari terakhir ini wilayah Kabupaten Lebak dilanda cuaca buruk.
 
Bahkan, sepanjang Ahad siang hingga malam hari curah hujan di daerah ini cukup tinggi hingga mengakibatkan dua ruangan gedung Madrasah Ibtidaiyah ambruk. Namun sekolah itu libur sehingga tidak ada korban.
 
"Kami minta warga yang tinggal di lokasi rawan bencana alam tetap waspada cuaca buruk itu dan jika hujan berlangsung lebih dari tiga jam sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman , " katanya.
 
Menurut dia, potensi bencana alam tersebut di antaranya angin puting beliung, banjir dan longsor karena letak geografi wilayah Kabupaten Lebak pegunungan, perbukitan dan daerah aliran sungai.

Baca juga: BPBD Lebak petakan jalur evakuasi di pesisir selatan
Baca juga: Cuaca buruk, BPBD Lebak-Banten: Waspadai longsor susulan
 
Dengan demikian, pihaknya meminta masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan. "Kami sudah sampaikan peringatan kewaspadaan itu ke instansi terkait, termasuk relawan," katanya.
 
Ia menyebutkan, cuaca buruk terjadi di Kabupaten Lebak berpeluang di wilayah Kecamatan Bayah, Kalanganyar, Malingping, Panggarangan, Cipanas, Muncang dan Leuwidamar.
 
Begitu juga di Kecamatan Bojongmanik, Gunungkencana, Banjarsari, Cileles, Cimarga, Sajira, Rangkasbitung, Cijaku, Cikulur, Cibeber, Sobang, Lebakgedong, Cihara, Cirinten dan Cigemblong.
 
BPBD Lebak terus berkoordinasi dengan TNI, Polisi, DPUPR, PLN, Relawan, aparatur kecamatan, desa dan kelurahan untuk menangani penanggulangan pascabencana.
 
"Kami dengan koordinasi itu dapat menangani dengan cepat, tepat sehingga tidak menimbulkan banyak korban jiwa, " ujarnya.

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021