Semua kegiatan yang sifatnya pengumpulan banyak orang dilarang
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur melarang kegiatan hajatan pesta di empat kelurahan yang terkategori daerah zona merah karena memiliki kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tertinggi di daerah ini.

"Larangan pesta diberlakukan di empat kelurahan. Semua kegiatan yang sifatnya pengumpulan banyak orang dilarang. Bagi warga yang melanggar aturan akan diproses secara hukum. Kami tidak ingin main-main lagi karena kasus COVID-19 terus meningkat di Kota Kupang mencapai 15 orang setiap hari," kata Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore di Kupang, Jumat.

Jefri Riwu Kore mengatakan hal itu terkait antisipasi pemerintah Kota Kupang terhadap meluasnya penyebaran kasus COVID-19.

Menurut dia, pemberlakuan larang hajatan pesta untuk empat kelurahan itu berlaku hingga kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mulai menurun.

Empat kelurahan yang masuk dalam status zona merah COVID-19 terbanyak yaitu Kelurahan Manulai II sebanyak 11 kasus, Oesapa sembilan kasus, Fatululi 13 kasus dan Kelapa Lima 14 kasus.

Baca juga: Banda Aceh larang pesta perkawinan untuk cegah COVID-19

Baca juga: Gelar pesta pernikahan di 2021 belum aman dari COVID-19



"Pemerintah Kota Kupang melalui tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 di kelurahan dan kecamatan akan bertindak tegas apabila masih ditemukan ada yang melakukan kegiatan hajatan pesta," kata Jefri.

Ia berharap masyarakat di empat kelurahan itu untuk taat dalam menjalani protokol kesehatan pencegahan COVID-19 sehingga penyebaran kasus COVID-19 dapat dikendalikan.

Jefri juga meminta pemerintah kelurahan Oesapa, Kelapa Lima, Fatululi, Pasir Panjang dan Manulai II terus mengedukasi warga terhadap protokol kesehatan dan memastikan tersedianya fasilitas mencuci tangan pada semua fasilitas-fasilitas umum di daerah setempat.

"Semua pelaku usaha yang ada di empat kelurahan zona merah COVID-19 untuk wajib menyiapkan fasilitas mencuci tangan. Bagi yang tidak akan diberikan tindakan tegas,"kata Jefri.

Jefri mengatakan untuk kelurahan lainnya diizinkan mengelar hajatan pesta dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dan jumlah peserta diizinkan hanya 100 orang.

Baca juga: Disdikbud: Baru 60 persen guru di Kota Kupang divaksinasi

Baca juga: Langgar protokol kesehatan, pesta pernikahan di Sukabumi dibubarkan

 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021