Jakarta (ANTARA) - Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo meluncurkan implementasi komersial pertama Segment Routing pada IPv6 (SRv6) di Asia Tenggara untuk mendukung pengembangan layanan 5G di Indonesia.

Bermitra dengan Cisco, Indosat Ooredoo mengubah infrastruktur Transport miliknya menjadi jaringan transport 5G yang canggih, dapat diprogram, yang didukung oleh teknologi SRv6 dengan Network Slicing, yang memungkinkan jaringan 5G yang lebih simpel, scalable, agile dengan keandalan tinggi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan ritel dan segmen bisnis.

Baca juga: Samsung hadirkan Galaxy A22 5G, ponsel 5G seharga Rp3,3 juta

Baca juga: Kominfo dorong adopsi dan inovasi 5G


"Dengan bangga kami meluncurkan jaringan transport 5G-ready berbasis SRv6 pertama di Asia Tenggara bersama dengan Cisco untuk mendukung perjalanan transformasi digital Indosat Ooredoo, menjawab kebutuhan konsumen dan pelanggan segmen korporasi kami terhadap kebutuhan jaringan yang on-demand dan scalable," kata Chief Technology and Information Officer Indosat Ooredoo, Medhat Elhusseiny, melalui keterangannya, Selasa.

"Ini adalah langkah besar dalam membangun jaringan transport generasi selanjutnya yang dapat diprogram, siap untuk masa depan, scalable, dan mampu beroperasi otomatis dengan dukungan Software Defined Network (SDN) dan fungsi routing cerdas SRv6," imbuhnya.

Lebih lanjut, Medhat mengatakan hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan konektivitas berlatensi rendah yang cepat, sesuai permintaan, dan berkualitas tinggi untuk 5G, komputasi awan, dan IoT bagi konsumen dan perusahaan di seluruh Indonesia, termasuk membangun fondasi yang kuat untuk arsitektur 5G yang bergerak maju untuk mendukung visi Indonesia sebagai bangsa yang sepenuhnya digital.

Teknologi baru ini, diiringi pengembangan jaringan serat optik Indosat Ooredoo yang luas, akan mendukung pertumbuhan permintaan konsumsi data seluler dengan munculnya teknologi baru seperti Cloud Computing dan Network Slicing.

Fungsi SRv6 akan memungkinkan jalur routing deterministik untuk menjamin layanan on-demand berkualitas tinggi dan berlatensi rendah dengan konektivitas data yang lebih cepat dan terotomatisasi penuh yang diperlukan untuk melayani komunitas digital di seluruh Indonesia.

Selain itu, network slicing memungkinkan Indosat Ooredoo untuk membuat layanan digital baru untuk setiap pelanggan dengan mengaktifkan fungsi yang sesuai dengan kebutuhan masing- masing.

Indosat Ooredoo, bermitra dengan Cisco, akan mengakomodasi kebutuhan baru penggunaan aplikasi 5G dari banyak segmen bisnis dan industri, termasuk layanan fixed dan mobile broadband, melalui infrastruktur SRv6 yang sepenuhnya otomatis, dan dengan mulus memigrasikan jaringan yang ada saat ini ke jaringan software-defined generasi berikutnya.

Hal itu dapat meningkatkan pengalaman digital pelanggan dengan total biaya yang optimal sebagai salah satu elemen kunci dari otomatisasi jaringan dan strategi transformasi digitalnya.

"Dengan peluncuran program jaringan SRv6, Indosat Ooredoo merintis fase berikutnya dari jaringan IP melalui penyederhanaan, otomatisasi, dan mengutamakan kebutuhan pelanggannya," kata President APJ Service Provider Cisco, Sanjay Kaul.

"Dengan kemampuan yang disediakan oleh SRv6, Indosat Ooredoo dan Cisco akan mendukung Indonesia dalam melanjutkan transformasi ekonomi digitalnya untuk mendorong efisiensi operasional, pengalaman pelanggan, serta inovasi produk dan layanan di seluruh organisasinya," pungkasnya.

Baca juga: Direktur Indosat ungkap alasan luncurkan 5G pertama di Solo

Baca juga: Indosat Ooredoo luncurkan layanan 5G pertama untuk dukung UMKM

Baca juga: Jaringan 5G Indosat bisa dinikmati penggunanya dengan beberapa syarat

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021