Ambon (ANTARA) - Wali Kota Ambon, Maluku, Richard Louhenapessy menyatakan sebanyak 21 tenaga kesehatan di daerah itu terkonfirmasi positif COVID-19.

"Ke-21 nakes itu terdiri dari tiga dokter dan 18 perawat dari tiga fasilitas kesehatan yakni Puskesmas Tiahahu, Hative Kecil dan balai kesehatan mata Ambon- Vlisinggen terpapar COVID-19," katanya di Ambon, Senin.

Dijelaskannya, 21 nakes saat ini sementara menjalani perawatan dan sebagai langkah pencegahan fasilitas kesehatan ditutup sementara.

Baca juga: Panglima TNI apresiasi nakes yang bekerja setiap hari

"Seluruh nakes di tiga faskes tersebut telah menjalani tes PCR dan masih menunggu hasil pemeriksaan, sehingga pelayanan di faskes sementara ditutup," katanya.

Ke-21 nakes yang terpapar COVID-19 dalam masuk kategori pasien dengan gejala dan tanpa gejala dan saat ini sementara menjalani karantina.

"Mereka menjalani perawatan di pusat karantina terpusat dan sebagian isolasi mandiri di rumah, sambil dilakukan pengecekan kondisi kesehatan secara berkala," ujarnya.

Baca juga: Ketua Satgas apresiasi peran nakes yang bantu vaksinasi di GBK

Pihaknya berharap, masyarakat yang berada di sekitar wilayah pelayanan tiga faskes tersebut dapat menyesuaikan pelayanan kesehatan terdekat.

Selain penutupan sementara pelayanan, Gugus Tugas Kota Ambon lewat Dinas Kesehatan juga akan melakukan tracing dan tracking kepada tenaga kesehatan dan keluarga yang kontak ​​ dengan 21 nakes tersebut.

Richard mengakui, pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat Kota Ambon akan dilanjutkan kembali tiga hari ke depan, guna memberi ruang bagi tenaga kesehatan beristirahat.

Baca juga: IDI siapkan penambahan SDM nakes optimalkan penanganan COVID-19

"Setelah tiga hari ke depan aktivitas vaksinasi dilanjutkan kembali di Puskesmas," katanya.

Di masa pandemi COVID-19 Pemkot Ambon telah menutup pelayanan kesehatan diantaranya Puskemas Rijali, Hutumuri, dan Tawiri karena perawat dinyatakan positif COVID-19.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021