Solo (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kepala Polri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meninjau pelaksanaan pemeriksaan penyekatan dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pos Faroka Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat.

Panglima TNI bersama Kapolri melihat pelaksanaan pemeriksaan kendaraan bermotor yang melintas di perbatasan Solo dengan Sukoharjo tersebut oleh tim gabungan TNI, Polri, dan Pemkot Surakarta dengan tujuan mengurangi mobilitas masyarakat.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam kesempatan tersebut mengatakan pihaknya bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melakukan pengecekan langsung pelaksanaan PPKM Darurat di satu titik Pos Penyekatan Faroka Solo untuk memastikan program ini berjalan dengan baik di lapangan.

Menurut Kapolri, dimana pada pos penyekatan tersebut melaksanakan tugas pemeriksaan pengendara kendaraan motor yang melintas masuk ke wilayah Solo.

Dalam kesempatan ini, Kapolri menyoroti antrian panjang yang terjadi di pos penyekatan yang cenderung menimbulkan kerumunan, sehingga perlu dievaluasi agar masyarakat lintas yang bekerja harian di wilayah Solo memiliki tanda khusus terhadap pemeriksaan awal.

Baca juga: Menkes bersama Kapolri dan Panglima TNI tinjau pos PPKM di Prambanan

Namun Kapolri tetap menegaskan bahwa pengecekan dilakukan secara teliti sehingga warga yang melintas dan masuk bekerja betul-betul masuk kelompok kritikal dan esensial.

"Saya minta Kapolres bersama Dandim dibantu Satpol PP untuk melakukan pengecekan langsung dalam penegakan aturan dengan operasi yustisi sehingga terhadap kemungkinan adanya pelanggaran dan kemungkinan yang ada betul betul ditegakkan," kata Kapolri.

Menurut Kapolri, semua tersebut dilakukan karena mempunyai keinginan bahwa menjaga mobilitas itu, dapat menahan laju perkembangan COVID-19 di wilayah ini.

"Saya menekankan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi dan aturan harus ditegakan. Kami harapan dengan pelaksanaan PPKM Darurat yang benar maka laju perkembangan COVID-19 segera bisa dikurangi," kata Kapolri.

Semua tahu begitu tingginya angka perkembangan COVID-19 pada pertumbuhan harian dan situasi di rumah sakit saat ini, harus ditangani bersama-sama melalui kesadaran, kepatuhan dari seluruh pemangku kepentingan dan seluruh pihak sehingga program ini, bisa berjalan dengan baik.

Baca juga: Kapolri minta pekerja dan perusahaan patuhi PPKM Darurat

"Kami mengajak semuanya mari kita laksanakan aturan PPKM Darurat ini, kita selamatkan keluarga kita, masyarakat, dan saudara-saudara kita," kata Kapolri.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menambahkan situasi pandemi saat ini bisa dimanfaatkan untuk mengajak seluruh masyarakat paham terkait dengan pelaksanaan PPKM Darurat, dengan tujuan agar mobilitas masyarakat tidak terlalu banyak.

"Kami tekan mobilitas hingga 50 persen bahkan diharapkan hingga sekitar 30 persen. Karena, apabila tercapai 50 persen hingga 30 persen maka tidak terjadi kontak erat antara masyarakat," kata Panglima.

Bahkan, kata Panglima terjadi tranmisi lokal atau wilayah lain masuk ke wilayah yang tidak ada kasus berat atau zona rendah. Sehingga, apa yang diinginkan ini, jika mobilitas indeks tercapai dan kontak erat juga bisa terhindari maka angka lanju COVID-19 dalan dihambat.

"Hal ini, kami bisa lihat nanti kasus hariannya terlihat angkanya akan menurun. Kami mohon rekan media untuk menyampaikan masyarakat untuk mematuhi kebijakan pemerintah atas pemberlakuan PPKM Darurat dan Mikro. PPKM Mikro akan mensukseskan PPKM Darurat, karena mikro dilaksanakan di hulu sehingga akan berpengaruh pelaksanaan yang ada di hilir," katanya.

Baca juga: PPKM Darurat, Panglima dan Kapolri tinjau penyekatan di Kalideres

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021