Jakarta (ANTARA) - Sejumlah musisi dan sutradara muda Indonesia berkolaborasi untuk membuat tiga film pendek dalam Collabonation Series 3.0 yang dihelat oleh IM3 Ooredoo.

Film-film pendek ini merupakan wadah untuk menginterpretasikan kembali pesan utama dari lagu "Irama", "Angin di Lautan", dan "Putaran".

Ada pun ketiga sutradara muda yang bergabung yaitu Naya Anindita, Gianni Fajri, dan Surya Penny. Ketiganya berperan sebagai co-directors dari para musisi yang bergabung dalam proyek ini; mulai dari Sal Priadi, Kunto Aji, hingga Petra Sihombing.

"Melalui Collabonation Series 3.0, kami berharap tidak hanya dapat menghadirkan konten positif yang menghibur, namun juga menginspirasi generasi muda untuk dapat terus optimis bergerak maju serta berkarya dengan selalu terhubung dan memanfaatkan teknologi meski sedang dalam keadaan yang menantang seperti sekarang," kata SVP - Head of Brand Management & Strategy Indosat Ooredoo, Fahroni Arifin, melalui keterangannya, Minggu.

Baca juga: Efektivitas film pendek untuk edukasi oleh para pejuang lingkungan

Baca juga: Angga Sasongko bikin film pendek pakai HP, ini fitur yang digunakan


Iga Massardi mewakili musisi, mengatakan, "Kali ini kita ditantang untuk mencoba hal baru, menjadi sutradara. Awalnya nggak kebayang gimana caranya kita bisa kembali menyampaikan pesan dari tiga lagu tersebut ke dalam film pendek. Tapi ternyata prosesnya sungguh luar biasa seru."

"Saya dan co-directors lain juga mendapatkan pengalaman baru menggali ide dan mengerjakan film bersama teman-teman musisi. Bekerja sama dengan mereka yang memiliki perbedaan latar belakang bisa sangat membuka mata kita terhadap possibility dari sebuah kolaborasi," imbuh Surya Penny sebagai salah satu co-director.

Sementara itu, film pertama adalah "Irama", yang disutradarai oleh Sal Priadi dan Kunto Aji bersama dengan Surya Penny sebagai co director. Film ini menceritakan tentang seorang laki-laki bernama Tim dimana ia mengalami pengalaman-pengalaman aneh yang membawanya menghadapi berbagai pergulatan.

Namun, ternyata seluruh pergulatan itu membuat ia tersadar dan merasa bersalah terhadap momen-momen bersama anak dan istri yang ia lupakan dan berbagai kesalahan kepada keluarganya karena terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga membuatnya kehilangan segalanya. Di film ini, para musisi juga berkolaborasi dengan pemeran lainnya seperti Kristo Immanuel dan Ichal Kate.

Lebih lanjut, ada film "Angin di Lautan" yang disutradarai oleh Baskara,Iga Massardi dan Asteriska bersama dengan Naya Anindita.

"Angin di Lautan" menceritakan kisah tentang seorang remaja bernama Guntur yang harus melakukan tanggung jawabnya mengikuti tradisi sebagai Pria Bajo untuk berlayar menjadi tulang punggung keluarga meski ia harus menghadapi ketakutannya karena ayahnya yang tenggelam di lautan saat berlayar.

Perjalanan pengembaraan pertamanya akhirnya mengingatkan ia kembali akan perannya dalam keluarga, yang pada akhirnya memotivasinya untuk semangat mengembara dan berlayar di lautan menaklukan ketakutannya, demi sang ibu dan adiknya.

Terakhir, film "Putaran" disutradarai oleh Rendy Pandugo, Petra Sihombing bersama dengan Gianni Fajri.

Film ini bercerita tentang perjalanan dua orang yang berada dalam persimpangan waktu antara masa lalu dan masa depan, dengan misi menyelamatkan dirinya dan kehidupan di sekelilingnya. Kedua tokoh tersebut akhirnya bertemu dalam satu waktu yang sama dan menyadari keindahan dunia yang sebenarnya.

Ketiiga film pendek yang disutradarai oleh tujuh musisi di Collabonation Series 3.0 ini dapat disaksikan di kanal YouTube IM3 Ooredoo.

Baca juga: Tujuh musisi berbagi cerita karantina musik di Collabonation Camp

Baca juga: BMW Astra luncurkan film pendek "Elipisis"

Baca juga: Junji Ito buat "manga" pendek untuk film "The Lighthouse"

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021