BOR di RS sudah turun jadi 62 persen
Jakarta (ANTARA) - Tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) hingga saat ini sejumlah rumah sakit (RS) yang merawat pasien COVID-19 di Ibu Kota turun menjadi 62 persen.

"BOR di RS sudah turun jadi 62 persen," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan penurunan keterisian tempat tidur tersebut salah satunya disebabkan karena jumlah kasus COVID-19 di DKI Jakarta perlahan mulai menurun.

Kasus positif di Jakarta, lanjut dia, mengalami tren menurun meski tes usap berbasis "Polymerase Chain Reaction" (PCR) masing tinggi yakni 20 kali lipat dari standar organisasi kesehatan dunia (WHO).

Selain BOR, lanjut dia, tingkat keterisian tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU) di 140 rumah sakit Jakarta juga sudah turun jadi 84 persen.

Baca juga: Wamenkes: Keterisian tempat tidur RS di Jakarta sudah mulai datar

Tak hanya itu, lanjut dia, kapasitas di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet hingga rumah susun yang menampung pasien tanpa gejala COVID-19, saat ini juga sudah turun.

Namun, orang nomor dua di Pemprov DKI Jakarta ini tidak menyebutkan detail keterisian di Wisma Atlet dan tempat isolasi pasien orang tanpa gejala.
 
Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu (13/5/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Willy Kurniawan/wsj.

"Wisma apakah itu di rusun, Wisma Atlet semua sudah turun. Jadi, semua tempat siap, tersedia dengan berbagai fasilitas yang mencukupi," ucapnya.

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id, per Kamis (29/7) jumlah tes usap berbasis PCR hingga pukul 10.00 WIB di Jakarta mencapai 25.242 tes.

Dalam satu pekan terakhir, jumlah tes usap PCR mencapai 195.480 tes. Padahal tes PCR per pekan sesuai target WHO di Jakarta mencapai 10.645 tes.

Baca juga: Wagub DKI: BOR rumah sakit di Jakarta turun jadi 77 persen

Sementara itu, jumlah kasus aktif (dirawat dan menjalani isolasi) berkurang 7.751 kasus sehingga total akumulasi mencapai 27.466 kasus.

Kasus positif COVID-19 bertambah mencapai 3.845 kasus, namun Riza menjelaskan kasus positif saat ini trennya menurun.

Sedangkan jumlah orang sembuh bertambah 11.440 orang sehingga total mencapai 768.562 orang dan jumlah kematian bertambah 156 orang sehingga total akumulasi menjadi 11.844 orang meninggal.

Persentase kematian di DKI Jakarta mencapai 1,5 persen dan kesembuhan sebesar 95,1 persen.

Baca juga: Keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 Jakarta berkurang

#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua​​​​​​​

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021