Puluhan mahasiswa PMII sebelumnya melakukan aksi unjuk sejak pukul 19,00 wita di Jalan Ahmad Kirang Mamuju, Kamis Malam, mereka melakukan aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati hari sumpah Pemuda
Dalam aksinya para mahasiswa itu melakukan pemblokiran Jalan Ahmad Kirang Mamuju dengan cara membakar ban bekas.
Para mahasiswa itu meminta agar pemerintah dapat menuntaskan kasus korupsi yang ada dinegeri ini yang dianggap merugikan negara hingga milyaran rupiah, serta meminta pemerintah tidak tebang pilih dalam penanganan kasus korupsi.
Selain itu juga meminta agar pemerintah meningkatkan keamanan masyarakat agar tidak terjadi lagi konflik sosial dan horizontal seperti yang seringkali terjadi dibangsa ini yang dapat memecah persatuan bangsa.
"Pemerintah juga harus merelokasi para pedagang yang selama ini digusur untuk alasan pembangunan dan memperjelas nasib mereka, serta memperkuat ekonomi rill masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya,"kata Arnol salah seorang pengunjuk rasa dalam orasinya.
Aksi mahasiswa yang sebelumnya berjalan tertib itu kemudian dibubarkan polisi yang dipimpin lansung Kapolres Mamuju AKBP Darwis Rincing, sekitar pukul 21,00 wita, saat massa PMII mencoba untuk kembali membakar sebuah ban bekas.
Pembubaran paksa itu dilakukan polisi karena menilai aksi mahasiswa tersebut mengganggu ketertiban lalu lintas dan ketertiban masyarakat umum.
"Bubar aksi ini sudah mengganggu ketertiban umum," kata Kapolres Mamuju.
Namun aksi pembubaran paksa yang dilakukan polisi itu tidak diterima para mahasiswa sehingga antara polisi dan mahasiswa bersitegang dan saling dorong.
Tetapi akhirnya setelah didesak untuk bubar para mahasiswa tersebut kemudian mengalah dan membubarkan diri dengan tertib.
"Kami bubar karena mengalah jangan sampai terjadi bentrok, aksi ini aksi damai jadi lebih baik mahasiswa mengalah saja dari pada bentrok," kata Elmansyah Ketua Cabang PMII Mamuju. (MFH/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
