Den Haag (ANTARA News) - Satu pengadilan yang sedang memeriksa pembunuhan perdana menteri Lebanon Rafiq Hariri pada 2005 Kamis mengatakan, seruan Hizbullah untuk memboikot persidangan tersebut adalah "upaya sengaja untuk menghalangi keadilan".

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menyerukan semua warga Lebanon memboikot Pengadilan Khusus untuk Lebanon (STL) yang didukung Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), dan memperingatkan bahwa kerja sama ditingkatkan untuk suatu serangan terhadap kelompok pejuangnya.

Dia juga menuduh bahwa persidangan itu dilakukan untuk menyampaikan informasi kepada Israel, musuh bebuyutan Hizbullah.

"Suatu seruan untuk memboikot pengadilan adalah suatu upaya sengaja dilakukan untuk menghalangi keadilan," kata seorang juru bicara pengadilan yang bermarkas di Den Haag itu kepada AFP.

"STL akan terus melakukan kerja sama penuh dengan pemerintah Lebanon dan mendukung masyarakat internasional dalam melaksanakan mandat tersebut," katanya.

Lebanon kini sedang menghadapi krisis yang terus berkembang atas STL yang bermarkas di Den Haag, di tengah laporan-laporan bahwa mahkamah itu dibentuk untuk menuduh sejumlah anggota Hizbullah atas pembunuhan Hariri, yang tewas bersama dengan 22 orang lainnya dalam satu pemboman di Beirut pada 14 Februari 2005.

Hizbullah telah menuduh PBB turut campur dalam urusan Lebanon dan menyatakan mahkamah itu bukan untuk penyelidikan lokal. (*)

AFP/H-AK/H-RN

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010