Jakarta (ANTARA) - Karateka Jepang Ryo Kiyuna merebut medali emas dalam nomor kata putra, Jumat, setelah unggul dalam bentuk seni bela diri yang berasal dari daerah asalnya Okinawa tersebut sehari setelah rekan senegaranya menyerah kepada karateka Spanyol dalam perebutan emas pertama karate Olimpiade Tokyo.

Sementara nomor kata putri dipertarungkan sengit oleh dua karateka teratas, Sandra Sanchez dan Kiyou Shimizu, medali emas Kiyuna tampaknya hampir tak terelakkan dia raih sejak awal lomba karena skor tinggi yang dia capai pada babak awal.

Skor terakhirnya 28,72 poin dari nilai maksimal 30 sehingga memaksa karateka Spanyol lainnya Damian Quintero harus puas meraih medali perak.

Saat kemenangan itu diumumkan di Nippon Budokan Tokyo, rumah spiritual seni bela diri Jepang itu, Kiyuna sepertinya memanfaatkan momen itu dengan memeluk Quintero dan menjabat tangan pelatih Spanyol sebelum kembali duduk di tengah tatami dengan lutut terlipat. Saat tepuk tangan memenuhi arena, dia membungkuk dalam-dalam.

Baca juga: Rekor assist Rui Machida antar basket putri Jepang ke final Olimpiade

Di podium, Kiyuna yang menangis memegang foto ibunya yang meninggal dunia pada 2019. "Saya merasa saya ingin melaporkan kemenangan saya (kepada ibu)," kata lelaki berusia 31 tahun itu kepada wartawan seperti dikutip Reuters.

Berlatih selama 365 hari dalam setahun di bawah pengawasan legenda karate Tsuguo Sakumoto, Kiyuna selalu hadir dalam beberapa tahun terakhir.

Dia mengatakan penundaan satu tahun Olimpiade telah memberinya waktu menata lagi otot dan berat badan. Dia juga berusaha memoles apa yang disebut gurunya "kesadaran artistik" dengan memasukkan "Ryumai" atau tarian lokal Okinawa dalam pukulan membelah udara, kehadiran, dan ketepatan.

Dalam disiplin kata, peserta mendemonstrasikan teknik melawan lawan virtual dengan memilih 102 bentuk dengan nama yang terdengar esoteris seperti Kururunta dan Chatanyara Kushanku yang diteriakkan sebelum mulai bergerak. Eksekusi kata dinilai berdasarkan kecepatan, ritme, keseimbangan, dan faktor-faktor lainnya.

Baca juga: Meksiko bawa pulang medali perunggu setelah bungkam Jepang 3-1

Kiyuna berharap kemenangannya dalam Olimpiade ini akan membantu menyebarkan lebih luas lagi seni bela diri ini ke seluruh dunia.

Negara asal karate ini bernasib kurang baik dalam kategori "kumite".

Pada kelas berat 61kg putri, Jovana Prekovic dari Serbia mengalahkan Yin Xiaoyan dari China untuk merebut medali emas dan perak, sedangkan Giana Lotfy dari Mesir dan Merve Coban dari Turki menyabet perunggu. Mayumi Someya dari Jepang sedniri gagal masuk babak medali.

Pada kategori 75 kg putra, andalan medali tuan rumah Ken Nishimura harus mengakui keunggulan karateka Hungaria Karoly Gabor Harspataki salam satu detik terakhir babak penyisihan.

Karateka Italia Luigi Busa merebut medali emas kategori itu setelah mengalahkan karateka Azerbaijan Rafael Aghayev, sementara Harspataki dan karateka Ukraina Stanislav Horuna meraih perunggu.

Baca juga: Badai tropis Mirinae diprediksi melanda Tokyo saat penutupan Olimpiade
Baca juga: Janja Garnbret sabet emas panjat tebing putri Olimpiade Tokyo
Baca juga: Gagal dapatkan emas dari 10.000m, Cheptegei sabet emas 5.000m putra

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021