Jakarta (ANTARA) - Peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus merupakan pengingat bagi seluruh rakyat di Tanah Air untuk terus merawat demokrasi, kata Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Terawatnya nilai-nilai demokrasi di Indonesia merupakan salah satu upaya mewujudkan Indonesia agar semakin damai, adil, dan sejahtera, kata AHY sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.

"Mari kita terus menjadi bagian dari solusi untuk bangsa. Terus rawat demokrasi, serta jangan pernah lelah memperjuangkan kebenaran dan keadilan di negeri yang sangat kita cintai ini. Dirgahayu Ke-76 Republik Indonesia," kata AHY usai mengikuti peringatan Detik-Detik Proklamasi secara virtual di kediamannya, Jakarta.

Baca juga: 52 ribu warganet simak upacara virtual, terbanyak via TikTok

Baca juga: Marinir dan warga pesisir gelar upacara di pantai kaki Suramadu


Dalam keterangan yang sama, ia berpendapat berjuang menyelamatkan nyawa manusia merupakan salah satu cara mengisi kemerdekaan di tengah situasi pandemi COVID-19.

"Dan seharusnya memang 17 Agustus itu diperingati dan dirayakan untuk terus menumbuhkan patriotisme terutama bagi generasi penerus. Dulu para pendiri bangsa sudah berjuang, kehilangan segalanya, untuk kemerdekaan Indonesia. Hari ini, musuhnya bukan penjajah tetapi musuhnya adalah COVID-19," tutur AHY.

Oleh karena itu, ia berharap seluruh pihak terus berjuang menyelamatkan nyawa, karena tidak ada yang lebih berharga daripada nyawa manusia.

Di samping itu, ia menyampaikan pemulihan ekonomi juga penting untuk diperjuangkan, mengingat pandemi menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaannya, kehilangan penghasilan, dan jatuh dalam jurang kemiskinan

"Kita harus bersatu, seperti tagline yang selalu Partai Demokrat gaungkan, Bersama Kita Kuat, Bersatu Kita Bangkit," ucap AHY.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu mengikuti upacara peringatan Detik-Detik Proklamasi Republik Indonesia yang berlangsung di Istana Merdeka secara virtual bersama istrinya Annisa Pohan.

Keduanya memakai busana tradisional adat Jawa saat mengikuti upacara tersebut.

"Tentu kita masih sedih, karena tahun ini belum bisa ikut upacara seperti dulu, gegap gempita dihadiri oleh banyak sekali masyarakat. Tetapi, tidak apa-apa yang penting kita tetap fokus selamat dari pandemi COVID-19," ujarnya.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021