Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut kebersamaan dan gotong royong dalam melakukan vaksinasi COVID-19 menjadi social responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.

“Diharapkan banyak pengusaha terlibat sehingga ini menjadi bagian dari social responsibility kepada masyarakat. Karena penanganan COVID-19 ini harus dikeroyok dan dilakukan secara gotong royong, ditingkatkan serta dilaksanakan di 34 provinsi Indonesia,” kata Menko Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Menko Airlangga mengatakan pemerintah telah menyusun kebijakan vaksinasi bagi ibu hamil dengan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan juga masukan dari BKKBN, IBI dan POGI. Vaksinasi bagi ibu hamil penting dilakukan karena memiliki peningkatan risiko menjadi berat apabila terinfeksi COVID-19, khususnya dengan kondisi medis tertentu. Tingginya risiko tersebut berdampak pada kehamilan dan bayinya.

Vaksinasi ibu hamil tersebut digelar di 10 provinsi di Indonesia dan launching pelaksanaan vaksinasi untuk ibu hamil telah digelar di Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis (18/8).

“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, lanjutnya, dalam pelaksanaan vaksinasi untuk ibu hamil, bidan dikerahkan untuk menjadi vaksinator. Pemilihan bidan sebagai vaksinator juga dikarenakan bidan sudah terlatih dan paham dalam menghadapi ibu hamil.

“BKKBN sudah on board sejak 2 bulan yang lalu. Memang pasukannya banyak dan ini berpotensi menambah kemampuan vaksinasi melalui para bidan. Ini menjadi one stop service BKKBN,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga menuturkan bahwa salah satu target dalam upaya penanganan COVID-19 adalah menekan angka kematian. Vaksinasi diharapkan bisa menjadi game changer penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga menekan angka kematian.

“Saya mengucapkan terima kasih atas inisiatif POGI, BKKBN, IBI, Salim Grup dan berbagai pihak dalam kegiatan Deklarasi Vaksinasi COVID-19 bagi Ibu Hamil Indonesia dalam mendukung percepatan penanganan COVID-19,” ungkap dia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa kesehatan bangsa ditentukan oleh kematian ibu dan bayi. Oleh karena itu, menekan angka kematian ibu dan bayi menjadi target pemerintah, selain juga menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan.

“Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada para tenaga kesehatan yang rela berjuang membantu kelahiran anak-anak generasi muda di masa pandemi,” tutur Menkes Budi.

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021