Orang yang menangani ular Sanca harus berpengalaman karena hewan ini tergolong berbahaya.
Tanjungpinang (ANTARA) - Hujan deras yang mengguyur Kota Tanjungpinang, sejak Selasa (24/8) pagi, membuat sejumlah wilayah di pusat ibu kota Provinsi Kepri itu terendam banjir bahkan ular tampak naik ke permukaan jalan raya.

Seperti di Jalan Anggrek Merah, Kilometer 5 Bawah, seorang warga Wastim mengevakuasi seekor ular jenis Sanca berukuran sekitar dua meter muncul di tengah genangan air setinggi lutut orang dewasa.

"Ular itu tiba-tiba muncul, tapi langsung dievakuasi karena khawatir masuk ke rumah warga," kata Wastim.

Wastim menyebut ular itu kemungkinan berasal dari semak belukar yang berada tak jauh dari lokasi banjir tersebut.

Baca juga: Basarnas evakuasi warga terdampak banjir di Tanjungpinang

Baca juga: Banjir kembali landa Kota Tanjungpinang Kepri


Dia berencana menjadikan hewan eksotik itu sebagai peliharaan, apalagi ia sudah berpengalaman dalam menangani ular Sanca.

"Orang yang menangani ular Sanca harus berpengalaman, karena hewan ini tergolong berbahaya," ucapnya.

Banjir juga terjadi di beberapa kawasan lainnya, misalnya di Jalan Raja Haji Fisabilillah di Kilometer 11, dan jalan Di Panjaitan di Kilometer Sembilan.

Beberapa kendaraan roda dua hingga roda empat yang hendak melintasi kedua jalan itu tampak berbalik arah ketika dapat tahu banjir hingga setinggi lutut orang dewasa.

"Banjir sekitar lutut orang dewasa, kami terpaksa putar balik daripada kendaraan rusak terendam air," kata seorang pengendara kendaraan roda empat, Yudi.*

Baca juga: 3.210 warga Tanjungpinang terdampak banjir dan longsor

Baca juga: Banjir landa sejumlah wilayah di Tanjungpinang

Pewarta: Ogen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021