Beijing (ANTARA) - Militer China menyerukan kemitraan yang damai dan stabil dengan militer Amerika Serikat sesuai kepentingan bersama kedua negara untuk memenuhi harapan komunitas internasional yang lebih luas.

Hal itu dikemukakan juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China Tan Kefei kepada pers, Kamis, saat menanggapi komentar Departemen Pertahanan AS terkait klaim China di Laut China Selatan (LCS).

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menganggap klaim China di LCS melanggar hak beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan hukum internasional.

Bahkan Kepala Staf Angkatan Udara AS Jenderal Charles Q Brown Jr telah mengisyaratkan terjadinya "bencana" jika China berupaya menentang superioritas udara AS pada tahun 2035.

Tan menentang keras pernyataan militer AS yang tidak bertanggung jawab dan tidak tepat tentang isu-isu terkait China itu.

Dia menuduh AS tidak menerima, mengizinkan atau menoleransi pembangunan sektor militer China sehingga memperlakukannya sebagai musuh strategis dan ancaman.

Baca juga: Media pemerintah China tuduh wapres AS berusaha pecah belah Asia

Tan menegaskan kembali bahwa China berkomitmen pada jalur pengembangan pertahanannya dengan damai.

China selalu bekerja keras menjaga perdamaian dunia, berkontribusi pada pembangunan global, dan menjaga ketertiban internasional, demikian Tan seraya menambahkan bahwa negaranya menjadi penyumbang pasukan terbesar pada operasi penjaga perdamaian PBB di antara anggota tetap Dewan Keamanan.

Terkait LCS, Tan mengatakan China memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas pulau-pulau di sekitarnya.

"China berkomitmen untuk menyelesaikan perselisihan melalui negosiasi dan konsultasi dengan negara-negara yang bersangkutan secara langsung atas dasar penghormatan terhadap fakta sejarah dan hukum internasional," ujarnya.

Ia juga mengecam AS sebagai negara di luar LCS yang memamerkan kekuatan militernya di perairan kawasan itu dengan dalih menjaga "kebebasan navigasi."

"Kami mendesak pihak AS untuk secara efektif menghormati kepentingan utama China, memperbaiki kata-kata dan tindakannya sendiri yang salah, dan melakukan lebih banyak hal yang kondusif bagi peningkatan hubungan militer kedua negara," seru Tan.

Baca juga: Harris: China lakukan intimidasi dukung klaim di Laut China Selatan
Baca juga: Tanggapi pidato Harris, China ingatkan AS soal Afghanistan

 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021