Shanghai (ANTARA) - Saham Hong Kong berakhir datar pada Jumat, karena kenaikan saham perusahaan asuransi besar mengimbangi penurunan saham raksasa Alibaba Group.

Indeks Hang Seng tidak berubah di 25.407,89, sedangkan Indeks China Enterprises naik 0,2 persen menjadi 8.957,81 poin.

Untuk minggu ini, indeks Hang Seng dan Indeks China Enterprises masing-masing naik 2,2 persen dan 2,5 persen, kenaikan mingguan terbesar sejak 16 Juli.

Alibaba Pictures Group anjlok 9,5 persen, karena China menindak apa yang digambarkan sebagai budaya penggemar selebriti yang "kacau" pada Jumat, setelah serangkaian skandal yang melibatkan artis.

Indeks raksasa Alibaba Group turun 3,9 persen, menyeret Indeks Hang Seng turun 88 poin.

Raksasa game dan media sosial Tencent dan raksasa pengiriman makanan Meituan masing-masing turun 1,1 persen dan 0,8 persen.

Indeks Teknologi Hang Seng turun 0,2 persen. Untuk minggu ini, indeks naik 7,2 persen, kenaikan mingguan terbesar dalam tujuh bulan.

Ping An Insurance Group naik 4 persen karena ada rencana pembelian kembali saham, meskipun laba bersih semester pertama turun 15,5 persen.

Ping An menggerakkan Indeks Hang Seng naik 34 poin, sementara perusahaan asuransi AIA Group naik 1,4 persen, mendorong indeks benchmark naik 30 poin.

Saham produsen mobil naik, setelah Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China mengadakan pertemuan untuk mendukung percepatan pengembangan kendaraan energi baru.

Geely Automobile Holdings, BYD Co ditutup lebih tinggi masing-masing 2,6 persen dan 2,3 persen.

China Evergrande Group yang berhutang banyak, naik 3,3 persen, setelah mencapai level terendah 6 tahun pada hari sebelumnya, karena tanda-tanda yang jelas muncul dari otoritas di berbagai tingkatan yang membuat kebijakan untuk menghindari pendaratan keras bagi Evergrande.

Unit kendaraan listrik Evergrande, yakni China Evergrande New Energy Vehicle Group melonjak 25,5 persen, persentase kenaikan harian terbesar sejak 25 Januari.
 

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021