pemberdayaan yang dilakukan Jamkrindo di Geopark Ciletuh bisa menjadi model pemberdayaan di tempat lain dan oleh perusahaan yang lain.
Jakarta (ANTARA) - PT Jamkrindo berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membagikan inspirasi pemberdayaan masyarakat di Geopark Ciletuh melalui sebuah buku.

Buku itu berjudul 'Inspirasi Jamkrindo Mendukung Pilar Pertumbuhan Ekonomi Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan: Catatan Perjalanan Pemberdayaan Masyarakat Di Geopark Ciletuh”.

Menurut siaran pers PT Jamkrindo di Jakarta, Senin, setelah diluncurkan tepat pada ulang tahun ke-51 PT Jamkrindo pada 1 Juli 2021, kemudian dilakukan acara Bedah Buku di Pangrango Resort, Kabupaten Sukabumi pada Senin.

Baca juga: Jamkrindo dan Salarea Foundation siapkan Program Rumah Semai di Garut

Narasumbernya antara lain Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Agus Suharyono sebagai keynote speaker, Wakil Bupati Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri, Direktur MSDM, Umum, dan Kepatuhan PT Jamkrindo Sulis Usdoko dan Dekan Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Mega Fatimah Rosana.

Agus Suharyono mengatakan, kegiatan sosial dan lingkungan badan usaha milik negara (BUMN) memasuki tahapan baru setelah Menteri BUMN mengesahkan Peraturan Menteri PER-05/MBU/04/2021 tentang Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) BUMN.

Bukan hanya sekadar penggantian nomenklatur dari yang sebelumnya disebut sebagai Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), terbitnya peraturan tersebut juga menegaskan bahwa program yang dijalankan oleh BUMN haruslah berorientasi pada dampak dan perubahan yang diciptakan dan tidak semata-mata seberapa besar dana yang dianggarkan untuk program tersebut.

”Hari ini kita bicara peran BUMN melalui Jamkrindo di pilar ekonomi dan lingkungan melalui program pemberdayaan UMKM dan inisiatif kampanye anti sampah plastik. Ke depan kita juga akan melihat BUMN akan mengambil peran-peran penting yang lain. Buku ini menjadi bola salju,” kata Agus.

Baca juga: Kementerian BUMN dorong BUMN berkolaborasi rawat dan perkuat geopark

Menurut dia, pemberdayaan yang dilakukan Jamkrindo di Geopark Ciletuh bisa menjadi model pemberdayaan di tempat lain dan oleh perusahaan yang lain.

”Apa yang dilakukan Jamkrindo bisa menjadi bola salju dan bisa menjadi pengungkit kolaborasi dengan BUMN lainnya. Saya yakin, dengan kolaborasi, pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan akan bisa lebih cepat dicapai dengan kualitas yang terjaga,” kata Agus.

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri mengapresiasi keberhasilan Jamkrindo dalam menggerakkan seluruh komponen di kawasan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGG) melalui kampanye area wisata bebas sampah dan membantu mengangkat kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan.

Kerja sama yang dibangun, menurut dia, telah berhasil meningkatkan daya saing usaha UMKM lokal dan memunculkan lompatan ekonomi melalui inovasi usaha yang berasal dari masyarakat, terutama dari kalangan UMKM.

”Kami sangat mengapresiasi program-program yang telah dilakukan oleh Jamkrindo. Program pemberdayaan ini bisa lebih luas lagi jika makin banyak perusahaan atau BUMN yang bergabung, baik melanjutkan pemberdayaan di Geopark Ciletuh maupun di tempat baru,” katanya.

Baca juga: PT Jamkrindo kolaborasi sediakan air bersih senilai Rp1,45 miliar

Direktur MSDM, Umum dan Kepatuhan PT Jamkrindo Sulis Usdoko menjelaskan, kegiatan pemberdayaan masyarakat Ciletuh berangkat dari aspirasi dan arahan dari Kementerian BUMN yang mengharapkan agar program pemberdayaan yang dijalankan perusahaan BUMN benar-benar sejalan dengan prinsip penciptaan Creating Shared Value (CSV) yang menempatkan penciptaan nilai ekonomi (economic value) dan nilai sosial (social value) secara bersama-sama.

Karena itu, dalam setiap program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dilakukan perusahaan, aspek Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) menjadi fokus utama Jamkrindo.

“Program pemberdayaan masyarakat di Geopark Ciletuh kami mulai dengan penyelesaian persoalan lingkungan, dengan pokok persoalan berupa perbaikan ekosistem dan pengelolaan sampah plastik," katanya dalam sesi diskusi bedah buku.

Sejalan dengan hal tersebut lalu dilakukan upaya peningkatan perekonomian masyarakat melalui program-program yang memberikan dampak berkelanjutan yang pada peningkatan perekonomian masyarakat, katanya.

Beberapa program pemberdayaan yang dilakukan antara lain mendampingi dan membina Ikatan Homestay Ciletuh, penguatan usaha ternak rakyat, dan pemberian bantuan berkelanjutan pada masyarakat, terutama di tengah kondisi pandemi.

"Ke depan juga akan dilakukan pengelolaan bank sampah, pengelolaan hasil perikanan dan juga program peternak lebah madu,” ujar Sulis.

Program pemberdayaan bisa berhasil karena kolaborasi pentahelix yang dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, tokoh masyarakat dan komunitas di Geopark Ciletuh serta kalangan akademisi.

”Bersama-sama dengan pemangku kepentingan, kunci pemberdayaan yang kami lakukan ialah kami tidak menjadikan masyarakat di sekitar Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sekedar menjadi penonton, namun juga turut sejak awal konsep pemberdayaan sehingga terbangun sense of belonging terhadap program,” kata Sulis Usdoko.

Ketua Ikatan Homestay Ciletuh Yudi Mulyadi sebagai salah satu mitra binaan Jamkrindo menceritakan bahwa sejak dilakukan pendampingan oleh Jamkrindo usaha homestay semakin berkembang.

Dengan pemberian pelatihan untuk memberikan nilai tambah homestay, katanya, bantuan pendanaan UMKM yang telah disalurkan oleh Jamkrindo sangat membantu anggota homestay meningkatkan pelayanan kepada pengunjung yang pada akhirnya meningkatkan jumlah pengunjung loyal.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Mega Fatimah Rosana mengatakan bahwa kolaborasi yang dilakukan untuk pengembangan Geopark Ciletuh merupakan sebuah terobosan bersama untuk mendukung keberlanjutan ekosistem Geopark.

”Kolaborasi Pentahelix sangat dibutuhkan, termasuk peran perguruan tinggi dalam menghasilkan riset di kawasan taman kebumian,” katanya.
 

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021