Batam (ANTARA) - Komisi VIII DPR RI mendorong pengembangan Asrama Haji Batam dengan menggunakan skema pembiayaan surat berharga syariah negara (SBSN).

"Komisi VIII DPR memiliki perhatian serius terhadap asrama haji agar kualitasnya lebih baik lagi. Maka melalui berbagai skema keuangan, salah satunya melalui SBSN, kami akan mengembangkan asrama haji dengan pengelolaan yang lebih baik," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily dalam kunjungan di Batam, Jumat.

Menurut dia, Asrama Haji Batam bisa dikembangkan menjadi pusat pengembangan keagamaan, pusat pengembangan manasik haji hingga pusat pengembangan agama Islam, seperti pembangunan Museum Haji Melayu.

Baca juga: Batam pusatkan isolasi mandiri COVID-19 di Asrama Haji

Ia mengatakan Kemenag bisa membantu pengembangan Asrama Haji Batam menggunakan skema SBSN.

Namun, katanya, untuk dapat menggunakan skema pembiayaan SBSN, maka lahan asrama haji harus dimiliki Kemenag. Sementara saat ini lahan asrama haji milik Badan Pengusahaan (BP) Batam dan pengelolaannya di bawah BP Batam.

"Oleh karena itu, kami membahas tentang bagaimana jalan terbaik agar pengembangan asrama haji di Batam dapat dibantu Kemenag melalui SBSN," kata dia.

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan apresiasi kepada Pemkot dan BP Batam yang mampu mengendalikan penularan COVID-19,dengan menjadikan asrama haji sebagai lokasi isolasi terpusat.

Baca juga: Dilarikan ke RSBP Batam jamaah haji asal Lingga yang pingsan

Ia menyampaikan meski saat ini pandemi sudah mulai terkendali, masyarakat harus tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan agar penularan COVID-19 tidak kembali tinggi.

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi menyampaikan bahwa pihaknya memiliki rencana mengembangkan fasilitas asrama haji agar lebih baik.

"Saat pandemi seperti sekarang ini ada sebagian ruang Asrama Haji Batam yang diperuntukkan membantu masyarakat terpapar COVID-19 menjadi ruangan isolasi pasien OTG. Dengan berangsur menurunnya kasus COVID-19 di Kota Batam, semoga kita dapat kembali pulih dan ekonomi terus tumbuh," kata dia.

Asrama Haji Batam dibangun pada tahun 1999-2000 dengan fungsi utama sebagai Embarkasi Haji Batam.

Asrama haji yang dikelola BP Batam ini berdiri di atas lahan seluas 45.538 M2 yang difungsikan sebagai lokasi seminar, resepsi pernikahan, manasik haji, dan penginapan.

Baca juga: 554 pasien COVID-19 dikarantina di Asrama Haji Batam

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021