Beijing (ANTARA) - ASEAN-China Center (ACC) memfasilitasi kerja sama program pendidikan kejuruan antara Indonesia dan China, kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, Yaya Sutarya, Jumat.

Fasilitas tersebut diwujudkan dalam lokakarya Pendidikan dan Pelatihan Teknik Kejuruan (TVET) yang digelar secara daring.

"Ada 1.000 universitas dan politeknik serta 9.000 SMK (sekolah kejuruan) yang mengikuti pelatihan tersebut," kata Yaya.

Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengucapkan terima kasih kepada ACC dan Asosiasi Pendidikan China untuk Kerja Sama Internasional (CEAIE) atas fasilitas yang diberikan tersebut.

"Keberhasilan China dalam menerapkan model pendidikan vokasi ini dapat menjadi referensi penting bagi Indonesia," katanya.

Dubes berpesan kepada para tenaga pengajar di lembaga pendidikan kejuruan di Indonesia agar memanfaatkan peluang yang diberikan oleh China dalam kerja sama TVET tersebut, terutama untuk bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence), teknologi digital, satelit, rekayasa cuaca, dan kereta api cepat.

"Kami akan terus mengawal komitmen pemerintah RRT agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendorong kemajuan TVET di Indonesia," kata Djauhari.

Sekretaris Jenderal CEAIE Wang Yongli berharap kerja sama pendidikan vokasi antarkedua negara bisa meningkat melalui pelatihan tersebut.

Baca juga: Hainan prioritaskan beasiswa untuk pelajar Indonesia
Baca juga: Indonesia seriusi kerja sama pendidikan vokasi dengan China

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021