Keputusan Evergrande memberi kelonggaran pada pasar yang gelisah yang telah cemas dalam beberapa hari terakhir karena potensi gagal bayar pengembang properti
Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia berakhir lebih tinggi pada Rabu, sejalan dengan pasar lain setelah pengembang bermasalah China Evergrande Group meyakinkan akan menghindari gagal bayar (default), meredakan kekhawatiran investor akan krisis yang akan segera terjadi yang dapat menimbulkan kekacauan keuangan global.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia (ASX) terangkat 0,32 persen atau 23,10 poin menjadi ditutup pada 7.296,90 poin, didorong oleh saham sektor energi dan pertambangan. Indeks acuan berakhir 0,35 persen lebih tinggi pada Selasa (21/9/2021).

Unit utama China Evergrande mengatakan pihaknya merundingkan kesepakatan dengan pemegang obligasi untuk menyelesaikan pembayaran bunga obligasi domestik.

"Keputusan Evergrande memberi kelonggaran pada pasar yang gelisah yang telah cemas dalam beberapa hari terakhir karena potensi gagal bayar pengembang properti," kata Kunal Sawhney, CEO Kalkine Group, dikutip dari Reuters.

Hal ini juga tampaknya telah memberikan beberapa dukungan dalam menutup kerugian harga bijih besi, tambahnya.

Penambang utama melonjak 2,19 persen, karena prospek pukulan besar terhadap permintaan material dari sektor real estat China tampaknya berkurang.

Miner Mount Gibson Iron Ltd memimpin kenaikan pada sub-indeks, melesat 11,63 persen, diikuti oleh perusahaan daur ulang logam dan elektronik Sims Ltd yang melonjak 6,14 persen.

Saham sektor energi menguat 2,25 persen mengikuti kenaikan harga minyak, karena data industri menunjukkan stok minyak mentah AS turun lebih besar dari yang diperkirakan pekan lalu setelah dihantam dua badai, menyoroti pasokan yang ketat karena permintaan meningkat.

Heavyweights Worley Ltd dan Beach Energy Ltd memimpin kenaikan pada sub-indeks energi, masing-masing melambung 5,6 persen dan 5,1 persen.

Perusahaan beli-sekarang-bayar-kemudian Zip Co Ltd terdongkrak 5,6 persen setelah perusahaan mengatakan telah memasuki pasar India dengan menginvestasikan 50 juta dolar AS di ZestMoney India.

Di sisi lain, saham sektor keuangan melemah 0,6 persen dengan pemberi pinjaman terbesar kedua negara itu Westpac tergelincir 1,2 persen setelah membatalkan penjualan bisnis Pasifiknya ke Kina Securities, karena regulator persaingan usaha Papua Nugini memblokir penjualannya.

Sementara itu, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru menguat 0,29 persen atau 38,86 poin menjadi berakhir pada 13.215,80 poin.

Baca juga: Saham Jepang dibuka jatuh, investor pantau hasil pertemuan The Fed
Baca juga: Pasar saham Asia tegang, tertekan bayang-bayang Evergrande dan The Fed
Baca juga: Saham Australia dibuka jatuh, tertekan harga tembaga yang lemah

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021