Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyambut baik kehadiran kampus asing pertama di Indonesia, Monash University Indonesia.

"Kita nantikan bersama bagaimana program akademik yang ditawarkan dan lulusan Monash dapat berkontribusi secara luas terhadap kemajuan bangsa," kata Nadiem dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Kampus asal Australia tersebut akan memulai kegiatan operasionalnya pada Sabtu (4/10) dengan inagurasi bagi mahasiswa angkatan pertama. Perkuliahan akan dimulai secara virtual, yang akan bertahap transisi ke perkuliahan tatap muka yang akan mengikuti kebijakan pemerintah.

Baca juga: Nadiem: Perkembangan AI perlu diimbangi dengan kecerdasan karakter

Monash University Indonesia akan menggelar program pascasarjana magister dan doktoral yang akan berfokus kepada empat jurusan yang berorientasi masa depan yaitu Sains Data (Data Science), Kebijakan Publik (Public Policy), Desain Perkotaan (Urban Design) serta Inovasi Bisnis (Business Innovation).

Jurusan tersebut secara khusus dirancang untuk mendidik tenaga kerja Indonesia agar dapat berkontribusi lebih dalam membangun bangsa khususnya dalam aspek sosial, ekonomi dan teknologi.

Rektor Monash University Indonesia, Profesor Andrew MacIntyre, mengatakan kehadiran fisik kampus Monash di Indonesia merupakan komitmen mereka untuk Indonesia dan wilayah Asia secara umum.

“Visi bersama antara Monash University dan Pemerintah Indonesia adalah menciptakan berbagai pengetahuan yang dapat berkontribusi secara luas terhadap pembangunan sektor sosial, teknologi dan ekonomi di Indonesia,” kata Profesor MacIntyre.

Lebih lanjut, Profesor MacIntyre mengatakan bahwa inagurasi ini merupakan perjalanan penting untuk mewujudkan visi tersebut.

“Mewakili pihak universitas, saya ingin menyambut seluruh mahasiswa, staf dan anggota komunitas yang kini telah menjadi bagian dari komunitas Monash,” kata Andrew.

Kampus pascasarjana yang berlokasi di barat daya Jakarta (BSD - Tangerang Selatan) itu direncanakan mampu menerima 2.000 mahasiswa setiap tahunnya dan sudah mulai menerima aplikasi mahasiswa baru untuk tahun ajaran 2022. Selain menawarkan program kuliah bergelar Master dan PhD, Monash University Indonesia juga akan menggelar berbagai program eksekutif dan mikro-kredensial yang ditujukan untuk sektor tertentu.

Baca juga: Jabar gandeng Monash University terkait pemulihan Sungai Citarum

Chief Operation Officer (COO) Monash University Indonesia Tantia Dian Permata Indah mengatakan reputasi Monash Universitas yang unggul diharapkan dapat memperkuat hubungan riset dan pendidikan antara Australia dan Asia.

“Hari ini menjadi sangat penting bagi Monash University dan para mahasiswa yang kini memiliki akses terhadap pendidikan pascasarjana kelas dunia di kampus Indonesia. Selain itu seluruh ekosistem yang terdiri dari industri, akademisi, pemerintah, dan alumni akan bahu membahu untuk menciptakan dampak yang istimewa dalam proses pembangunan Indonesia,” kata Tantia.

Monash University Indonesia diharapkan mampu mendorong kolaborasi riset dan kemitraan dengan komunitas akademisi, menghadirkan program pengembangan profesional lanjutan untuk para mahasiswa pascasarjana dan menciptakan berbagai peluang kemitraan komersial untuk industri.

President and Vice-Chancellor Monash Professor Margaret Gardner AC mengatakan pendirian kampus di Indonesia merupakan bagian dari komitmen Monash untuk menjadi universitas global.

“Kampus Monash di Jakarta akan menghadirkan rintisan hubungan dan kolaborasi baru dalam jaringan global kami yang dinamis, sekaligus mempererat hubungan jangka panjang yang telah terjalin dengan Indonesia dan kawasan Asia Pacific,” kata Gardner.***3***

Baca juga: Mendikbudristek sebut Gernas BBI sejalan Merdeka Belajar
Baca juga: Mendikbudristek luncurkan Gernas BBI Aroma Maluku
Baca juga: Kemarin, Mensos bahas pandemi di IDCON hingga desa tangguh bencana


Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021