Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku Murad Ismail membantu biaya pengobatan dua mahasiswa asal provinsi tersebut yang menjadi korban bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar pada 21 Maret 2021.

"Demi Allah saya baru tahu kalau ada anak-anak kita yang jadi korban, hari ini juga saya siapkan dana pribadi Rp100 juta untuk disumbangkan bagi mereka berdua," kata Gubernur Murad di Ambon, Sabtu.

Dua mahasiswa asal Maluku yang menjadi korban bom bunuh diri dan saat ini sementara menjalani perawatan yakni Valerina Silitubun warga Ohoi Rumat, Kabupaten Maluku Tenggara dan Edelina Silitubun, warga Un, Kota Tual.

Baca juga: Gubernur Maluku luncurkan bulan pengurangan risiko bencana 2021

Keduanya sedang menempuh pendidikan S1 pada salah satu universitas di Makassar.

Dia mengaku sama sekali tidak mengetahui dua mahasiswa itu ikut menjadi korban dalam aksi tidak manusiawi tersebut.

Gubernur baru mengetahuinya saat menghadiri sidang paripurna penyampaian pendapat akhir Fraksi-Fraksi DPRD Maluku terhadap Ranperda Perubahan APBD Maluku tahun anggaran 2021, secara virtual pada Jumat (1/10) malam.

Baca juga: BKSDA minta dukungan Gubernur Maluku bangun pusat konservasi satwa

Saat sidang akan berakhir anggota Fraksi Nasdem Justina Renyaan yang mewakili dapil Maluku Tenggara, Kota Tual dan Kepulauan Aru memohon dukungan Pemprov Maluku untuk membiayai pengobatan kedua mahasiswa yang menjadi korban dalam aksi tersebut.

Saat mendengar permohonan itu, Gubernur langsung menyatakan memberikan dana pribadi sebesar Rp100 juta untuk membantu pengobatan keduanya.

Baca juga: Wagub Maluku minta validasi penerima ganti rugi konflik 1999

"Hari ini juga bantuannya saya serahkan kepada keduanya. Mari kita berdoa agar mereka cepat sembuh dan bisa kembali melanjutkan studinya," kata Gubernur.

Dia juga berharap perkembangan pengobatan keduanya dapat dilaporkan setiap saat, sehingga jika ada masalah dapat dicari penyelesaiannya.

Sebelumnya anggota DPRD Maluku juga telah "patungan" dan mengumpulkan dana sebesar Rp20 juta untuk membantu biaya pengobatan kedua mahasiswa tersebut.

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021