Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan (Korsel) jatuh ke level terendah sembilan bulan pada perdagangan Rabu pagi, karena investor menjual saham chip kelas berat untuk sesi ketiga berturut-turut di tengah kekhawatiran atas kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan kekurangan listrik China.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terpangkas 27,60 poin atau 0,93 persen menjadi diperdagangkan di 2.934,57 poin pada pukul 02.10 GMT, membalikkan kenaikan awal sebanyak 1,06 persen yang mengikuti rebound di Wall Street semalam.

Samsung Electronics turun 0,83 persen, bahkan ketika analis memperkirakan perusahaan akan melaporkan laba kuartalan terbaiknya dalam tiga tahun dan rekor pendapatan karena kenaikan harga chip memori dan penjualan smartphone yang cerah.

Rekannya SK Hynix merosot 1,02 persen, sementara Naver dan LG Chem masing-masing naik 1,21 persen dan 1,34 persen.

Baca juga: Saham Korsel berakhir di terendah 7 bulan, KOSPI tergerus 1,89 persen

Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik pada Selasa (5/10/2021), karena kekhawatiran tentang plafon utang mendorong investor untuk menjauh dari ujung terpendek kurva, sementara kekhawatiran inflasi membebani utang jangka panjang.

Investor fokus pada data penggajian AS yang akan dirilis pada Jumat (8/10/2021) yang dapat mengungkapkan langkah Federal Reserve selanjutnya untuk mengurangi dukungan ekonominya.

Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 63,2 miliar won (53,09 juta dolar AS) di papan utama.

Won dikutip pada 1.190,3 per dolar di platform penyelesaian dalam negeri, 0,13 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 1.188,7. Di perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.190,4 per dolar, turun 0,3 persen dari hari sebelumnya.

Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 2,5 basis poin menjadi 1,675 persen, sedangkan imbal hasil obligasi 10-tahun yang jadi acuan naik 4,2 basis poin menjadi 2,333 persen.

Baca juga: IHSG Rabu pagi dibuka naik 25,6 poin

Baca juga: IHSG diprediksi menguat hari ini, ditopang kenaikan harga komoditas

Baca juga: Saham Jepang dibuka jatuh, tertekan dukungan rendah terhadap PM baru

Baca juga: Saham Inggris bangkit dari kerugian, Indeks FTSE 100 naik 0,94 persen


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021