Terapi oksigen hiperbarik  adalah salah satu sarana pengobatan yang dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat,
Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan bebas Sabang (BPKS) bekerja sama dengan Pangkalan TNI AL (Lanal) Sabang untuk mengoperasikan kembali alat kesehatan berupa terapi oksigen hiperbarik atau hyperbaric oxygen therapy (HBOT)

“Seluruh lapisan masyarakat, baik di Sabang maupun masyarakat di luar Sabang kini dapat menikmati perawatan medis terapi oksigen di Rumah Sakit TNI AL J. Lilipory, Sabang dengan harga yang terjangkau,” kata Kepala BPKS Iskandar Zulkarnain di Sabang, Provinsi Aceh, Rabu.

Ia menjelaskan alat tersebut dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan proses penyembuhan alami tubuh dengan menghirup oksigen 100 persen di dalam sebuah ruangan ketika tekanan atmosfer ditingkatkan dan dikendalikan.

Terapi tersebut, katanya, digunakan untuk berbagai macam perawatan dari penyakit sebagai bagian dari rencana perawatan medis.

“Terapi oksigen hiperbarik  adalah salah satu sarana pengobatan yang dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan dalam pemanfaatan alat tersebut BPKS bekerja sama dengan Lanal Sabang untuk mengelola aset tersebut sehingga bermanfaat bagi masyarakat.

"Peralatan ini merupakan aset BPKS yang bisa dimanfaatkan sebagai fasilitas umum di bidang kesehatan dan bersama dengan Lanal Sabang melalui Rumkital Lilipory Sabang, kita akan memiliki tenaga yang ahli di bidang hiperbarik," katanya.

Komandan Lanal Sabang Kolonel Laut (P) Ardhi Sunaryo mengatakan menyampaikan terima kasih karena telah mengoptimalkan kembali peralatan tersebut sehingga dapat berfungsi dan bermanfaat bagi masyarakat.

Baca juga: Cegah virus corona, Sabang minta BPKS tunda kedatangan kapal pesiar

Baca juga: Dua kapal perang Prancis bersandar di Dermaga Sabang, Aceh

Baca juga: BPKS siapkan lahan untuk investor ke Sabang

Baca juga: KPK sita dokumen Aceh Marathon di BPKS Sabang


Pewarta: M Ifdhal
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021