Raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing merosot 1,25 persen dan 1,43 persen, sementara perusahaan platform Naver naik 0,67 persen
Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan ditutup di level terendah sejak akhir Desember pada Rabu, di tengah kekhawatiran tentang lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS, sementara investor menunggu data penggajian AS akhir pekan ini.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terpangkas 53,86 poin atau 1,82 persen menjadi menetap di 2.908,31 poin, penutupan terendah sejak 30 Desember 2020. Indeks menghapus kenaikan awal 1,06 persen menyusul rebound di Wall Street semalam.

Dikutip dari Reuters, di antara saham kelas berat, raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing merosot 1,25 persen dan 1,43 persen, sementara perusahaan platform Naver naik 0,67 persen.

Samsung Electronics diperkirakan akan melaporkan laba kuartalan terbaiknya dalam tiga tahun dan rekor pendapatan pada Jumat (8/10/2021), karena kenaikan harga chip memori dan penjualan ponsel lipat barunya cerah.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik pada Selasa (5/10/2021), karena kekhawatiran tentang plafon utang mendorong investor untuk menjauh dari ujung terpendek kurva, sementara kekhawatiran inflasi membebani utang dengan jangka waktu yang lebih lama.

Investor fokus pada data penggajian AS yang akan dirilis pada Jumat (8/10/2021) yang dapat mengungkapkan langkah Federal Reserve selanjutnya untuk mengurangi dukungan ekonominya.

Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 278,7 miliar won (233,62 juta dolar AS) di papan utama.

Won berakhir pada 1.192,3 per dolar di platform penyelesaian dalam negeri, 0,30 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya. Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.192,9 per dolar, turun 0,5 persen dari hari sebelumnya.

Baca juga: Nikkei ditutup di terendah 6 minggu tertekan kekhawatiran bunga tinggi
Baca juga: Saham Australia ditutup jatuh, sektor perbankan tertekan aturan ketat
Baca juga: Saham Korsel jatuh ke terendah 9 bulan, terseret aksi jual saham chip

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021