Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil asal Jepang, Nissan, pada Jumat (8/10) meluncurkan inisiatif “Nissan Intelligent Factory” atau pabrik ramah lingkungan untuk mendorong realisasi netralitas karbon pada 2050.

Melalui inisiatif tersebut, perusahaan akan menggunakan robot yang kemampuannya setara dengan keterampilan teknisi ahli untuk memproduksi kendaraan generasi mendatang.

Hal ini dapat dapat meningkatkan segi produktivitas perakitan kendaraan sekaligus segi efisiensi energi dan material di pabrik.

Baca juga: Nissan Townstar penerus NV250, begini tampilannya

Inisiatif “Nissan Intelligent Factory” dimulai pada lini produksi di Pabrik Tochigi. Sebagai informasi, Pabrik Tochigi dijadwalkan untuk memulai produksi kendaraan listrik crossover all-new Nissan Ariya pada tahun fiskal ini.

Perusahaan juga menyebutkan peralatan pabrik akan sepenuhnya dialiri listrik pada 2050. Semua listrik yang digunakan akan dihasilkan dari sumber energi terbarukan atau sel bahan bakar yang tersedia di tempat produksi.

“Dengan meluncurkan inisiatif ‘Nissan Intelligent Factory’ secara global, dimulai di Pabrik Tochigi, kami akan lebih fleksibel, efisien, dan efektif memproduksi kendaraan generasi berikutnya untuk masyarakat tanpa karbon. Kami juga akan terus mendorong inovasi di bidang manufaktur untuk memperkaya kehidupan masyarakat dan untuk mendukung pertumbuhan masa depan Nissan,” kata wakil presiden eksekutif Nissan untuk manufaktur dan manajemen rantai pasokan, Hideyuki Sakamoto, dikutip dari siaran pers pada Minggu.

Ia mengatakan industri otomotif berada dalam periode perubahan besar serta tantangan global perubahan iklim sangat mendesak untuk diselesaikan.

Perusahaan mengatakan Jepang tengah berusaha untuk melepaskan diri dari manufaktur padat karya konvensional untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja. Situasi yang tidak terduga, seperti perubahan iklim dan pandemi, juga perlu dikelola.

Pada saat yang bersamaan, tren industri dalam elektrifikasi, kecerdasan kendaraan, dan teknologi terhubung membuat struktur dan fungsionalitas kendaraan lebih maju dan kompleks.

Inisiatif “Nissan Intelligent Factory” yang diperkenalkan di Pabrik Tochigi merupakan tanggapan atas kebutuhan dan tren tersebut.

“Kami melihat ini sebagai peluang untuk membangun kekuatan manufaktur, bagian dari DNA kami, untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi inovatif untuk mengatasi tantangan yang kami hadapi,” ujar Sakamoto.

Baca juga: Solusi Nissan untuk masuki era kendaraan listrik

Baca juga: Penjualan Nissan melemah, Kia juga

Baca juga: Nissan Note Autech resmi dijual di Jepang
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021