Gorontalo (ANTARA) - Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim meminta Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo untuk membina para pemasok bahan pangan ke seluruh minimarket atau ritel di Gorontalo.

“Saya minta BPOM, Dinas Pertanian, Dinas Pangan, dan seluruh instansi terkait, untuk membina para pemasok. Bukan hanya pemasok telur, tetapi pemasok seluruh bahan pangan,” kata Idris Rahim di Gorontalo, Selasa. 

Menurut Idris, dia telah menerima laporan tentang video yang viral mengenai buruknya kualitas telur yang dijual di salah satu minimarket di Gorontalo.

Untuk menghindari terulangnya kejadian serupa, kata dia, pembinaan dan pengawasan terhadap keamanan dan mutu pangan harus lebih diintesifkan.

Menurut dia, pemerintah berkewajiban menjamin keamanan pangan masyarakat sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pangan.

Sementara itu, Kepala BPOM Provinsi Gorontalo, Agus Yudi Prayudana, menjelaskan, setelah melihat video yang beredar di masyarakat, pihaknya segera melakukan pemeriksaan ke retail yang menjual barang tersebut.

Hasil pemeriksaan, BPOM menemukan bahwa telur yang dijual itu belum kadaluarsa, tetapi kondisinya memang sudah rusak.

"Penyimpanan dan SOP ritel tu juga kami periksa dan sudah tepat. Berarti ada yang salah, kemungkinan pada saat pengirimannya atau memang dari pemasoknya sudah bermasalah,” jelas Agus.

Menindaklanjuti hasil pemeriksaan itu, BPOM selanjutnya berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo untuk melakukan pembinaan kepada seluruh pemasok telur.

Agus menjelaskan, pembinaan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pemasok, agar tidak salah dalam melakukan penandaan waktu kadaluarsa serta penanganan kerusakan telur sebelum masa kadaluarsanya.

“Pak Wagub juga sudah memberikan instruksi untuk secepatnya memberikan pembinaan kepada pemasok agar kejadian ini tidak terulang lagi,” imbuhnya.



 

Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021