Jadi peralihan siaran tv ini akan menjawab keluhan warga soal jaringan internet yang tidak stabil
Kupang (ANTARA) - Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Philip Gobang mengatakan pelaksanaan migrasi siaran televisi dari analog ke digital yang dijalankan pada 2022 akan berdampak menstabilkan jaringan internet untuk kebutuhan masyarakat.

"Dengan migrasi siaran televisi maka ruang frekuensi yang selama ini digunakan tv analogi akan beralih untuk internet sehingga jaringan internet akan jauh lebih stabil," katanya ketika dihubungi dari Kupang, Selasa.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan kebijakan peralihan siaran televisi analogi ke digital yang dimulai pada 2022 dan dampaknya bagi masyarakat.

Philip Gobang menyebutkan di NTT, terdapat lima daerah yang masuk tahap pertama penghentian siaran tv analog yang dilakukan secara nasional pada 56 wilayah yang mencakup 166 kabupaten/kota, yang akan berlangsung paling lambat pada 30 April 2022. Kelima daerah itu tersebar di Pulau Timor yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara, Belu, dan Malaka.

Philip Gobang mengatakan masyarakat pada daerah yang mengalami migrasi siaran televisi ini selanjutnya akan menikmati jaringan internet yang lebih stabil.

Ia menjelaskan setelah migrasi, ruang frekuensi 700 MHz yang selama ini digunakan tv analog akan dialihkan untuk jaringan internet sehingga akan lebih stabil.

"Jadi peralihan siaran tv ini akan menjawab keluhan warga soal jaringan internet yang tidak stabil," katanya.

Philip Gobang menambahkan dampak positif lain dari migrasi siaran yaitu masyarakat bisa menikmati gambar berkualitas bagus, suara yang jernih, dan teknologi yang lebih canggih.

Ia berharap proses migrasi siaran ini dapat berjalan dengan lancar sehingga berbagai manfaat ikutan dapat dinikmati masyarakat Indonesia termasuk di NTT.

Baca juga: Internet cepat bisa tersedia setelah migrasi siaran televisi
Baca juga: KPID catat alokasi perangkat migrasi televisi digital capai 8,2 juta
Baca juga: Segudang manfaat migrasi ke siaran televisi digital

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021