Perlu mewspadai dampak kekeringan ektstrem
Kupang (ANTARA) - Stasiun Klimatologi Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebanyak lima daerah di Nusa Tenggara Timur masih mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) dengan kategori ekstrem panjang.

"Daerah-daerah terdampak HTH ekstrem panjang perlu mewspadai dampak kekeringan ekstrem karena HTH lebih dari 60 hari," kata Pelaksana Harian Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Carolina D. Rommer dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan hasil pemantauan HTH Dasarian II Oktober 2021 di NTT.

Carolina menyebutkan kelima daerah di NTT yang masih mengalami HTH ekstrem panjang, yaitu Kabupaten Lembata di sekitar Hadakewa, Kabupaten Rote Ndao di sekitar Busalangga.

Baca juga: Wilayah tanpa hujan kategori ekstrem di NTT bertambah jadi 13 daerah

Baca juga: Jawa hingga NTT alami hari tanpa hujan hingga November, sebut BMKG


Selain itu Kabupaten Sumba Timur di sekitar Kanatang, Lambanapu, dan Kamanggih, Kabupaten Sabu Raijua di sekitar Tardamu dan Daieko, serta Kabupaten Kupang di sekitar Oenesu.

Daerah terdampak HTH ekstrem panjang ini, kata di perlu melakukan langka antisipasi terhadap bencana kekeringan meteorologis seperti menghemat pemakaian air bersih, mewaspadai kebakaran hutan dan kegiatan budidaya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air.

Lebih lanjut Carolina menjelaskan berdasarkan analisis curah hujan pada Dasarian II Oktober, pada umumnya wilayah NTT mengalami curah hujan dengan kategori rendah (0-50 mm).

Namun di sebagian kecil Kota Kupang, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Ende, serta sebagian besar Kabupaten Sumba Barat mengalami curah hujan menengah (51-150 mm).

Sementara prakiraan peluang curah hujan pada Dasarian III Oktober, kata dia diketahui bahwa umumnya wilayah NTT memiliki peluang hujan lebih kecil dari 20 mm sebesar 61-100 persen.

Baca juga: BMKG: HTH kategori ekstrem panjang masih melanda enam daerah di NTT

Baca juga: NTT alami hari tanpa hujan kategori ekstrem panjang

 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021