Forum diskusi bertema Modest Fashion Trend Australia ini bertujuan mendorong produk fesyen muslim Indonesia merambah pasar global melalui Australia
Jakarta (ANTARA) - Indonesia menangkap peluang pasar produk gaya berbusana tertutup atau modest fashion di pasar Australia, melalui penyelenggaraan forum diskusi secara digital bertajuk Modest Fashion Trend Australia di sela gelaran Trade Expo Indonesia-Digital Edition (TEI-DE) 2021.

Forum diskusi ini diselenggarakan Kemendag bekerja sama dengan Indonesia Diaspora Business Council (IDBC) di Australia dan Indonesian Fashion Chamber (IFC).

“Forum diskusi bertema Modest Fashion Trend Australia ini bertujuan mendorong produk fesyen muslim Indonesia merambah pasar global melalui Australia," kata Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kemendag Miftah Farid saat memberikan sambutannya mewakili Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.

Ia menyebutkan modest fashion merupakan pasar yang tengah berkembang dan menarik perhatian tidak hanya negara-negara muslim tetapi juga negara-negara nonmuslim.

Miftah menyampaikan dewasa ini konsep modest fashion tidak lagi hanya dikaitkan dengan agama, tetapi telah menjadi pilihan estetika, kenyamanan, dan pilihan gaya hidup.

“Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pada pembukaan Trade Expo Indonesia-Digital Edition kemarin (21/10), Indonesia memiliki potensi besar menjadi pusat produsen dan kiblat industri fesyen muslim dunia. Untuk itu, Indonesia harus dapat memanfaatkan momentum dan peluang tersebut,” jelasnya.

Miftah juga menjelaskan, diaspora Indonesia dapat menjadi importir produk modest fashion Indonesia di pasar Australia.

"Diaspora Indonesia, khususnya yang bekerja sebagai profesional di bidang industri kreatif, diharapkan dapat memberikan pengetahuan (sharing knowledge) mengenai tren, selera pasar, dan perilaku konsumen produk modest fashion di Australia,” ungkap Miftah.

Turut hadir dalam forum diskusi tersebut Wakil Duta Besar RI untuk Australia Mohamad Syarif Alatas, National Director Australia, Indonesia Diaspora Business Council (IDBC) Astrid Varsile; National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma, serta Atase Perdagangan KBRI Canberra Agung Wicaksono Sochirin.

Para peserta yang hadir diantaranya para diaspora Indonesia dari berbagai wilayah di Australia yang berprofesi sebagai certified fashion stylish di Australia, produsen dan pengusaha kosmetik halal, pengusaha produk fesyen muslim, serta konsultan bisnis yang bergerak di bidang modest fashion.

Wakil Duta Besar RI Canberra Mohamad Syarif Alatas menyampaikan apresiasinya kepada Diaspora Indonesia yang bermukim di Australia yang telah turut serta dalam meningkatkan ekspor produk fesyen muslim Indonesia, khususnya ke Australia.

“Forum modest fashion ini dilakukan untuk mendorong dunia usaha Indonesia memperluas akses pasar produk modest fashion di Australia. KBRI Canberra bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan mendukung setiap upaya peningkatan ekspor Indonesia ke Australia,” tutur Syarif.

Ia menegaskan, pihaknya akan memfasilitasi dunia usaha seperti mendorong kerja sama dagang, penjajakan bisnis (business matching), pelatihan ekspor, dukungan pameran, pendampingan/advokasi, serta promosi dagang.

National Director Australia, Indonesia Diaspora Business Council (IDBC) Astrid Varsile menegaskan, IDBC siap berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan dalam upaya peningkatan ekspor nonmigas Indonesia, khususnya produk modest fashion.

Atase Perdagangan Canberra Agung Wicaksono Sochirin menambahkan, Indonesia juga dapat memanfaatkan perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA) untuk semakin memperluas pasar Indonesia di Australia.

“Melalui implementasi IA-CEPA, seluruh produk Indonesia yang masuk ke pasar Australia tidak lagi dikenakan tarif. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing,” imbuh Agung.

Menurut Agung, IA-CEPA juga memberikan platform kepada dunia usaha Indonesia untuk mengatasi hambatan teknis perdagangan serta penguatan kerja sama untuk mendorong sektor usaha kecil dan menengah agar lebih terintegrasi dengan pasar global.

Baca juga: BI: Pengeluaran belanja fesyen muslim RI ke-5 terbesar di dunia
Baca juga: Wapres dukung IFC percepat Indonesia jadi pusat mode muslim dunia
Baca juga: Saatnya dorong ekonomi melalui produk halal


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021